Opini

Eiger Vs Youtuber, PR Gagal Memaknai Brand


Aidina Fitra, Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Andalas

eiger

eiger

Dibaca : 1.7K

Kemudian, Public Relation bersama divisi lain hingga CEO menciptakan strategi baru agar pemahaman produk yang buruk tak terulang kembali.

Bagaimana dengan Permintaan Maaf Eiger?

Sikap ini sudah benar untuk menyelesaikan permasalahan secara cepat dan akurat dan manusiawi.

Eiger dengan permintaan maaf membuat publik sadar permasalahan ini hanya missinterpretasi tentang brand atau kasus ini hanya berawal dari oknum yang tidak mengerti tentang produk.

Sebenarnya PT Eigerindo bisa saja menempuh jalur hukum atas review Dian dengan dugaan merugikan perusahaan.

Tapi, jika jalur ini ditempuh, maka publik akan semakin geram dan Eiger akan merugi.

Di mata publik, perusahaan adalah Golitah dan konsumen adalah David. Publik tak akan peduli siapa yang benar dan salah di mata hukum. Mereka akan membela siapa yang lebih lemah dan meminta maaf adalah jalan terang bagi PT Eigerindo.

Meski permintaan maaf tak akan menghapus pandangan buruk publik, namun PT Eigerindo tetap sudah berjuang untuk mempertahankan posisi sebagai perusahaan outdoor yang layak digunakan semua kalangan.

Masyarakat semakin pesimistis menggunakan produk bukan karena alasan kualitas, tapi perusahaan tersebut tidak manusiawi.

Satu-satunya yang bisa memperbaiki keadaan ini adalah permintaan maaf dengan bubuhan tandatangan Rony Lukito.

Di sini publik bisa mendefenisikan bahwa perusak brand perusahaan tersebut hanyalah oknum yang tidak mengerti tentang produk.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top