Opini

Pola Pelestarian Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Minangkabau


Oleh : Prof Raudha Thaib

Dibaca : 3.0K

Bila rumah gadang tidak mendapat perawatan yang baik, mungkin karena tidak ada dana untuk perbaikannya,kaum itu dibolehkan menggadaikan tanah pusaka.

Mendirikan rumah gadang

Mendirikan rumah gadang adalah suatu kerja besar dan utama bagi sebuah kaum.

Setiap tahapan dari proses pendiriannya diperhitungkan dengan seksama dan dapat dilihat sebagai sebuah pola dari pengaturan keseimbangan dalam penggunaan lahan untuk bangunan dengan alam lingkungannya.

Urutan dari tahapan mendirikan rumah gadang
dapat dilihat sbb:
Pemilihan tapak rumah.
Rumah gadang tidak boleh didirikan pada tanah yang basah, rendah dan labil atau di atas lahan pertanian.

Pembangunan rumah gadang tidak boleh mengurangi lahan pertanian.

Dalam arti yang lebih jauh sumber pangan dari suatu kaum harus dijamin.

Hal ini dapat disimak dari undang-undang adatnya tentang jenis dan tipografi tanah dengan kegunaannya: Nan lereng ditanam tabu. Nan tunggang ditanam buluah. Nan gurun buek ka parak. Nan bancah jadikan sawah. Nan munggu ka pandam pakuburan. Nan gauang katabek ikan. Nan lambah kubangan kabau. Nan padek ka parumahan.

Arah depan rumah gadang

Arah rumah gadang pada mulanya menghadap ke Gunung Merapi. Agar setiap penghuni rumah akan dapat melihat, mengamati jika terjadi bencana alam yang bersumber dari gunung itu.

Artinya bangunan sebuah rumah gadang harus mempertimbangkan segi keamanan, kepercayaan dan kesehatan.

Pemilihan bahan dan waktu pengambilan.
Bahan atau kayu yang akan dipakai untuk mendirikan rumah gadang diperhitungkan dengan teliti. Harus memenuhi beberapa persyaratan dan waktu serta cara pengambilan yang tepat.

Kayu tidak boleh berasal dari kayu yang sedang dalam masa berbunga.

Umumnya jenis kayu yang dipakai untuk bangunan rumah gadang disesuaikan dengan kegunaan, seperti untuk tiang, lantai, dinding, pintu, paran dan lain-lain.

Atap rumah gadang umumnya dari ijuk yang tahan api.

Tiang utama dan kuda-kuda.

Sewaktu akan memancangkan tonggak tuo (tiang utama) dan menaikkan kudo-kudo (punca atap) diadakan suatu upacara.

Halaman : 1 2 3 4 5

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top