Opini

Kegagalan Branding Pariwisata di Sumatera Barat


Branding telah menjadi salah satu aspek penting untuk meningkatkan citra pariwisata internasional, nasional dan tak terkecuali regional.

Kegagalan Branding Pariwisata di Sumatera Barat

Dibaca : 283

Branding telah menjadi salah satu aspek penting untuk meningkatkan citra pariwisata internasional, nasional dan tak terkecuali regional. Selama ini terdapat berbagai pariwisata daerah di Indonesia yang telah sukses melakukan branding pariwisata yang berdampak terhadap banyaknya kedatangan para wisatawan yang datang dari daerah lain bahkan juga tidak sedikit wisatawan dari mancanegara. Bali yang dianggap sebagai surganya Indonesia telah berhasil menerapkan branding BALI DWE yaitu menunjukkan kearifan lokal Bali seperti elemen kesenangan dalam merek yang dimaknai sebagai “The way to real Bali” (Mastika & Nimran, 2020). Oleh karena itu, Bali menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam di sana. Kemudian Bandung yang banyak dikunjungi wisatawan dari Singapura dan Malaysia karena produk fashion dan tekstilnya yang terkenal murah (Dalimunthe & Nurunnisha, 2017).

Namun, tidak semua wilayah di Indonesia berhasil mengelola branding pariwisata dengan baik. Sumatera Barat adalah salah satu contoh daerah yang menghadapi kegagalan dalam aspek ini. Meskipun memiliki potensi wisata yang besar dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan kuliner khas yang menarik, branding pariwisata Sumatera Barat belum berhasil menarik minat wisatawan secara maksimal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan branding pariwisata di Sumatera Barat, antara lain kurangnya strategi branding yang jelas, promosi yang kurang efektif, infrastruktur yang kurang memadai, manajemen dan koordinasi yang lemah, serta kurangnya inovasi dalam produk wisata.

Banyak destinasi di Sumatera Barat belum memiliki strategi branding yang terarah dan konsisten, padahal strategi yang kuat diperlukan untuk membedakan destinasi tersebut dari tempat lain dan menarik perhatian wisatawan. Promosi pariwisata di Sumatera Barat juga belum dilakukan secara maksimal dan efisien, sehingga informasi mengenai destinasi wisata sering kali tidak sampai kepada calon wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Media promosi yang digunakan masih terbatas dan tidak menyasar pasar yang tepat. Infrastruktur yang mendukung pariwisata di Sumatera Barat masih kurang memadai, seperti akses transportasi menuju destinasi wisata, fasilitas umum, serta sarana dan prasarana lainnya yang sering kali tidak memenuhi standar yang diharapkan wisatawan. Pengelolaan destinasi wisata sering kali dilakukan secara terpisah-pisah tanpa adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat setempat, sehingga pengembangan dan promosi pariwisata menjadi kurang optimal.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top