Opini

Ibu Kota Kilat

Dibaca : 900

Itu dilakukan Sukrosono untuk menolong kakaknya yang lagi kepepet. Sang kakak ganteng luar biasa: Sumantri.

Sumantri ingin diterima menjadi anggota kabinet kerajaan. Tapi terbentur persyaratan sulit: harus bisa memindahkan Sriwedari ke istana Maespati.

Sumantri sangat sedih: tidak akan mampu memenuhi syarat itu. Ia menangis. Sang adik iba. Sukrosono sangat menyayangi kakaknya.

Lewat kesaktiannya sang adik berhasil memindahkan Sriwedari Garden ke Maespati. Sang kakak pun bisa masuk istana raja Arjuna Sasrabahu.

Sayangnya akhir cerita ini tragis. Si adik – -yang buruk rupa– tidak mau pisah dari kakaknya. Ingin ikut masuk istana.

Sang kakak malu. Adiknya begitu buruk wajahnya. Dirayulah sang adik agar tidak usah ikut.

Sang adik tetap mau ikut. Lalu ditakut-takuti akan dibunuh dengan panahnya. Anak panah itu secara tidak sengaja lepas. Menembus dada si adik. Tewas.

Tapi itu di dunia wayang.

Di Hollywood semua cerita berakhir happy ending.

Ini bukan kisah wayang.

Ini bukan film Hollywood.

Ini Sriwedari Green Garden pindah ke hutan Kaltim.

Ini kisah tentang ibu kota baru Republik Indonesia.(Dahlan Iskan)

https://www.disway.id/r/580/ibu-kota-kilat

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top