Opini

Dampak Corona Merembes Kemana-mana. Ini Catatan Jurnalis

Dibaca : 2.1K

Tenaga Medis Hebat

Rumah sakit bagi saya bukan hal baru, setiap tahun masuk ke sana. Saya rentan sakit. Jujur, kali ini jadi momok menakutkan karena di sana sebenarnya sarangnya penyakit yang kini dibicarakan di seluruh dunia: corona.
Saya dirawat dan diberi obat-obatan dengan telaten oleh dokter dan perawat. Saya berusaha secepat-cepatnya sembuh, seluruh anjuran saya iyakan.

Alhamdulillah hasilnya: Demam yang tadinya 38,8 C sudah pada angka 36,3 C.
Sekarang saya ingin cepat pulang, karena ya mahal dan cemas2nya lain.

Di sini saya menyaksikan sendiri, Semua tenaga medis luar biasa cara kerjanya. Dokter maupun perawat yang menangani, mereka terlihat lelah namun tetap bekerja.

Yang mereka gundahkan selain keluarga di rumah, adalah tak ada lagi tempat bagi pasien penyakit lain. Karena situasi ini tak tau kapan berakhir.

Seminggu dirawat, dan semua tes yang dijalani keluar, paru-paru saya baik. Radang tenggorakan akhirnya mereda, demam menurun. Tipus saya dari 60 menjadi 20. Pulang. Saya pulang dengan segepok obat-obatan.

Lalu saya diharuskan untuk diisolasi di rumah, hingga seminggu depan kontrol kembali ke dokter.

Betapa leganya boleh pulang, setelah dinyatakan sehat.

Namun tatkala menerima invoice, saya kembali tersekat. Biayanya benar-benar di luar dugaan. Puluhan juta rupiah!

Atas pengalaman dan pandangan mata ini, saya punya catatan, implikasi dampak dari covid 19, menyebabkan kamar di rumah sakit penuh. Nyaris sudah tak tersedia lagi, kecuali kamar yang mahal. Benar adanya, sehat itu mahal. Lebih baik menjaga kesehatan daripada berobat dan menguras semua isi tabungan agar sehat.

Risau akan RS di Daerah
—————————————-

Ini Jakarta, rumah sakitnya banyak, tapi penuh. Saya membayangkan di daerah yang rumah sakitnya sedikit, bisa dihitung dengan jari, lalu apa yang bakal terjadi?

Padang contohnya. Ilustrasinya RS M Djamil yang menjadi rujukan penanganan corona dan ruang isolasinya penuh, mereka melempar ke RS Yos Sudarso. RS ini akan menempatkan pasien di lantai 3, dan demi keamanan lantai 2 akan disterilkan. Ruang isolasi di RS Achmad Muchtar, Bukittinggi setali tiga uang, kabarnya. SPH juga sudah menyiapkan ruang isolasi. Sementara itu, pagar pengamanan diri warga rapuh, sehingga rentan diserang corona. Hari demi hari kabar buruk terus muncul.
Karena itu, otomatis semua pasien apapun penyakitnya, hanya akan diberi pilihan. “Kamar kami habis, kami hanya punya kamar VIP deluxe .Ini situasional jika tdk bisa ya di RS lain saja.”

Halaman : 1 2 3 4

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top