Opini

Budidaya Hidroponik mengatasi Ketahanan Pangan Skala Rumah Tangga Masa Pandemi Covid-19

Dibaca : 783

Seharusnya kita memikirkan untuk keluar dari permasalahan ini dan salah satu solusinya adalah dengan bercocok tanam. Hari ini untuk bercocok tanam tidak membutuhkan lahan yang luas, namun lahan sempit pun bisa dimanfaatkan untuk menanam sayur-sayuran untuk dimakan. Kegiatan dirumah semenjak pademi covid juga kadang semakin membosankan, namun kita tetap dianjurkan social distancing atau jaga jarak. Untuk mengisi waktu disaat kita dirumah sangat tepat kita menanam sayuran dengan budidaya hidroponik. Kita bisa menanam sayur-sayuran seperti bayam, kangkung dan beberapa sayur lainnya untuk menjalankan program ketahanan pangan di tengah pandemi.

Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit. Hidroponik tidak membutuhkan pengolahan tanah dan fungsi tanah ini bisa digantikan oleh bahan lainnya seperti arang sekam, rockwool, kerikil atau pasir, dan pemenuhan unsur hara yang diperlukan akan dipenuhi oleh pemberian nutrisi dari pupuk. Wadah yang bisa digunakan pada bercocok tanam secara hidroponik bisa dari botol plastik bekas yang berperan seperti halnya pot tanaman.

Selain botol plastik bekas kita dapat menggunakan wadah yang mudah ditemukan dan berasal dari barang-barang tidak terpakai di sekitar kita misalnya dirigen, kaleng bekas, dan paralon.

Hal ini dilakukan agar sampah plastic yang banyak terdapat dilingkungan masyarakat jumlahnya dapat terkurangi, karena apabila tidak didaur ulang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sampah plastik dapat mencemari lingkungan karena sampah plastik tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik yang dibuang sembarangan juga dapat menyumbat saluran drainase, selokan dan sungai sehingga bisa menyebabkan banjir. Sampah plastik yang dibakar bisa mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top