Artikel

Bagaimanakah Ciri Penyintas Lansia dalam Menghadapi Bencana? (Bagian 2)


Bencana alam yang terjadi akibat ulah manusia yang pertama yaitu banjir. Banjir sering terjadi saat musim hujan dapat membuat bangunan dan tempat tinggal makhluk hidup rusak, lapisan tanah yang subur hilang karena terbawa arus air, serta tanaman menjadi rusak.

Lansia dan bencana (foto: ilustrasi)

Dibaca : 1.5K

Hal ini terjadi karena perancangan sistem yang gagal mempertemukan sistem teknis dan sistem sosial. Hal yang demikian sering terjadi di Indonesia dan menjadi bencana yang mengakibatkan kerugian jiwa seperti kecelakaan transportasi (kapal laut, pesawat udara dan kereta api), kecelakaan industri (kebocoran gas, keracunan dan pencemaran lingkungan) dan kecelakaan rumah tangga (hubungan arus pendek listrik dan kebakaran).

Kegagalan teknologi transgenik juga merupakan salah satu ancaman potensial terkait dengan posisi Indonesia sebagai pasar yang terbuka terhadap produk – produk transgenik.

Kecelakaan transportasi merupakan bencana kegagalan teknologi yang paling sering terjadi di Indonesia dan setiap tahun tercatat rata-rata 30.000 nyawa melayang karena bencana ini. Dengan angka ini Indonesia menempati peringkat ketiga di ASEAN.

Diantara penyebab terjadinya kegagalan teknologi adalah adanya kebakaran, kecelakaan industri, kesalahan desain dan prosedur, kecelakaan transportasi, dan jebolnya bendungan.

Tingkat kerentanan bencana gagal teknologi ini bergantung pada 3 faktor, yaitu manusia sebagai pengguna teknologi, teknologi sebagai media yang digunakan, serta proses dan prosedur yang dijalankan.

Hingga saat ini pembuatan mengenai standar yang terkait dengan bencana gagal teknologi, sebagai misalnya kecelakaan industry, secara teoritik hancurnya bangunan industri atau alat transportasi atau mesin – mesin buatan manusia bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor dari luar, seperti gempa, faktor dari dalam, seperti bangunan yang sudah tua, dan faktor kesalahan manusia, seperti tidak menerapkan SOP pengelolaan terhadap teknologi tersebut.

Bersambung ke bagian 3

Disusun Oleh (*):
Cikita Aidha Putri
Nabilah Dina Humaidah
Faulina Adma
Belinnaya Rachmitha Primadhiati
Riska Faradila
Hany Lutfia

*) Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Program Studi Psikologi

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top