Opini

Telur Ayam Kampung & Garuda Indonesia


Catatan Ilham Bintang

Dibaca : 802

Ada dua produk asli Indonesia yang paling membanggakan. Belum ada tandingannya. Yaitu : telur ayam kampung — yang entah sudah berusia berapa abad — dan Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia yang berusia 72 tahun 26 Januari lalu.

Paling tidak bagi saya sendiri. Subyektifnya : historis membuat saya merasa punya hubungan emosional atau hubungan batin dengan keduanya.

Saya hanya mau makan telur setengah matang dari telur ayam kampung. Minum madu dicampur telur, telurnya harus dari ayam kampung. Minum jamu campur madu dengan telur ayam kampung. Kuat sekali kesan yang tertanam : telur ayam kampung berkhasiat sehat dan kuat.

Pendaratan yang smooth

Begitu pun dengan Garuda Indonesia. Saya hanya merasa nyaman jika bepergian dengan pesawat Garuda. Perjalanan domestik maupun internasional. Kecuali kepepet, misalnya karena destinasi yang dituju tidak diterbangi Garuda. Dulu saya keliling Spanyol pun dengan penerbangan joint Garuda – KLM. Dibandingkan dengan KLM sendiri– cikal bakal Garuda — Garuda lebih dalam urusan kenyamahan di dalam kabin pesawat.

Dari usia bocah juga saya mengenal sejarah Garuda hingga merasakan riil pelayanan dan kenyamanan dalam penerbangan Garuda yang kelas dunia.
Saya terbang pertama kali naik Garuda pada usia 12 tahun, ketika Garuda baru punya pesawat Convair dan Electra.
Salah satu kelebihan Garuda yang diakui dunia yaitu “kemewahan” dalam pendaratannya.

Saat roda – roda belakang pesawat menyentuh pertama kali landasan, kehalusannya membekas di relung hati. Serasa kita mendaratkan tubuh di kasur. Silahkan saja cari pembanding dengan maskapai paling maju pun di dunia.

Turbulensi

Hingga kini, zaman now, era milenial, tidak luntur kepercayaan pada telur ayam kampung.

Seperti itu juga dengan Garuda Indonesia. Kita tetap memilih terbang dengan pesawat itu meski manajemennya gonjang- ganjing.
Berbeda dengan telur ayam kampung yang stabil, manejemen Garuda sering hadapi turbulensi. Sering hadapi sorotan publik.

Saya ingat saat perubahan logonya menjadi seperti sekarang, berhari- hari menjadi polemik di tengah masyarakat.

Halaman : 1 2 3 4

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top