Artikel

Pentingnya Peran Perempuan Saat Terjadinya Bencana


Salah satu pihak tersebut adalah perempuan. Meskipun seringkali dianggap sebagai makhluk yang lemah, akan tetapi peran perempuan disaat terjadinya suatu bencana sangat diperlukan.

Foto: ilustrasi

Dibaca : 1.5K

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat dilihat bahwa perempuan mempunyai peran yang tak kalah penting dibandingkan dengan laki-laki saat terjadinya suatu bencana. Meskipun berbagai pihak memandang bahwa perempuan merupakan kaum yang lemah dan kelompok yang rentan ketika terjadinya suatu bencana, akan tetapi dapat dilihat bahwa berbagai peran dapat dilakukan oleh perempuan saat terjadinya suatu bencana, di mana hal ini sangat bermanfaat bagi para korban bencana.

Berbagai peran yang dilakukan oleh perempuan saat terjadinya suatu bencana dapat membantu para korban bencana untuk segera pulih dari pengalaman traumatis yang dialami sehingga mereka dapat kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan bahagia tanpa adanya beban.

Perempuan dapat bertindak sebagai kekuatan ketahanan bagi rumah tangga dan komunitas, mahir dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial dan alam yang berubah, berorganisasi untuk mengatasi masalah secara kolektif, memanfaatkan pengetahuan tradisional dan keterampilan berimprovisasi untuk menghadapi kesulitan.

Oleh karena itu, masyarakat perlu mengakui peran produktif dan konstruktif perempuan untuk mendorong mereka maju dan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam perencanaan dan pengelolaan bencana.

Namun, kemiskinan, kurangnya pendidikan, pelatihan, peningkatan kesadaran, advokasi, pembiayaan dan penganggaran yang peka gender menghambat potensi perempuan untuk membangun komunitas mereka menjadi komunitas yang tangguh.
Dengan demikian, pemberdayaan ekonomi, upaya pengentasan kemiskinan, pengembangan keterampilan, dukungan untuk menjadi pemimpin dalam tanggap darurat, keterlibatan dalam perencanaan, dan kebijakan yang peka gender sangat penting bagi perempuan untuk pengelolaan bencana alam dan dampak perubahan iklim yang lebih baik.

Disusun Oleh (*):
SYLVIA DEWIRIZA
RAMA YUZIL IKHSAN
RESTI WAHYUNI
VIONA ALDILA PUTRI

*) MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI, FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS ANDALAS

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top