Artikel

Pentingnya Peran Perempuan Saat Terjadinya Bencana


Salah satu pihak tersebut adalah perempuan. Meskipun seringkali dianggap sebagai makhluk yang lemah, akan tetapi peran perempuan disaat terjadinya suatu bencana sangat diperlukan.

Foto: ilustrasi

Dibaca : 1.5K

Para peneliti menemukan bahwa perempuan sering tidak mendapatkan informasi yang tepat dan memadai terkait bencana, namun perempuan memiliki kemampuan yang cukup besar untuk persiapan menghadapi bencana, pengurangan risiko bencana, serta rehabilitasi pascabencana yang meningkatkan kapasitas resiliensinya (Alam & Rahman, 2018).

Pelatihan, motivasi dan kesadaran terhadap bencana dapat berperan signifikan terhadap resiliensi yang dimiliki perempuan ketika menghadapi bencana. Perempuan dapat secara efektif mempengaruhi anggota keluarga dan masyarakat dalam membuat keputusan tepat selama bencana terjadi. Selain itu, perempuan juga memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam memetakan rencana atau strategi masyarakat untuk mengatasi bencana alam.

Saat terjadinya suatu bencana, suatu kelompok atau komunitas perempuan seperti kelompok arisan, PKK, dan lainnya dapat membantu para korban bencana untuk memulihkan keadaan psikologisnya melalui berbagai kegiatan.

Wahyuningtyas et al. (2017) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa salah satu peran perempuan pasca bencana adalah dengan mengadakan kegiatan yang bermanfaat seperti tahlil di setiap minggunya, di mana kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para korban untuk memulihkan kembali keadaan psikologisnya setelah menghadapi peristiwa yang tidak diinginkan.

Selain itu, peran perempuan lainnya saat terjadinya suatu bencana diungkapkan oleh Wijayanti et al. (2018), di mana perempuan mempunyai peran penting dalam menopang ekonomi keluarga saat terjadinya banjir bandang di Desa Nisa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Banjir yang terjadi berdampak besar bagi kehidupan masyarakat.

Berbagai kerusakan ditimbulkan oleh bencana banjir tersebut. Oleh karena itu, perempuan mempunyai beban yang berat untuk melakukan dua peran sekaligus dalam waktu yang bersamaan, yaitu sebagai ibu rumah tangga yang mengurus berbagai hal dirumah serta bekerja untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Suyito et al. (2019) mengungkapkan bahwa akibat dari suatu bencana dapat menyebkan seorang perempuan menjadi kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga dikarenakan menjadi orang tua tunggal setelah terjadinya suatu bencana yang merenggut nyawa suaminya.

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top