Artikel

Pentingnya Peran Perempuan Saat Terjadinya Bencana


Salah satu pihak tersebut adalah perempuan. Meskipun seringkali dianggap sebagai makhluk yang lemah, akan tetapi peran perempuan disaat terjadinya suatu bencana sangat diperlukan.

Foto: ilustrasi

Dibaca : 1.5K

Peneliti berpendapat bahwa pada pasca bencana, perempuan tidak mendapatkan dukungan yang layak dari lembaga eksternal tetapi sikap koping adat mereka cukup baik (Alam & Rahman 2014). Peran tradisional perempuan dan organisasi yang dipimpin perempuan dalam perencanaan dan manajemen bencana tingkat lokal tidak dapat diremehkan atau diabaikan. Organisasi perempuan di tingkat desa biasanya aktif dalam melakukan kegiatan sosial, dan dianggap sebagai cara penting untuk mengkomunikasikan risiko bencana.

Pengetahuan perempuan tentang masyarakat dan ekosistem lokal, keterampilan dan kemampuan mereka, jaringan sosial dan organisasi masyarakat membantu masyarakat mengurangi kondisi dan kejadian berbahaya, merespons bencana secara efektif ketika itu terjadi, dan membangun kembali dengan cara yang membuat orang lebih, tidak kurang, tahan terhadap dampak bencana berikutnya.

Selama dan pasca bencana, jejaring sosial melalui hubungan bonding (dengan keluarga dan kerabat) dan bridging (dengan tetangga dan teman) memainkan peran penting untuk merespons peristiwa iklim ekstrem, meningkatkan kapasitas resiliensi terhadap bencana masyarakat, dan mempromosikan resiliensi. Agar bisa membangun jaringan sosial dalam sebuah komunitas, perempuan berperan sebagai agen yang kuat.

Setelah bencana pada mulanya, wanita akan sangat mengandalkan ikatan dan hubungan yang menjembatani untuk menghadapi krisis dengan segera. Perempuan akan membagikan air, makanan, kain, obat-obatan, kenyamanan dan saling melakukan pekerjaan pemulihan dan rekonstruksi dengan tetangga, teman dan kerabat.

Pada pasca bencana, perempuan berpartisipasi dengan korban lain dalam kegiatan pemulihan melalui jaringannya dalam mendistribusikan bantuan dan kegiatan pendukung rehabilitasi, perbaikan dan rekonstruksi rumah.

Dalam pemulihan pascabencana, perempuan cenderung membangun ikatan kepercayaan dan jaringan sosial yang erat dengan komunitasnya. Studi menunjukkan bahwa kurangnya jaringan sosial cenderung memiliki kapasitas yang kurang untuk mengatasi bencana, peningkatan gangguan stres traumatis pasca bencana seperti depresi dan gejala psikososial lainnya pada perempuan (Adeola & Picou, 2014).

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top