Opini

Edukasi Sejarah Melalui Film Sejarah


Oleh: Cici Kurnia Putri dan Jola Adilla Haya

Dibaca : 703

Padang, Prokabar – JASMERAH, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau juga ada yang mengatakan Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah itu adalah semboyan yang terkenal yang diucapkan oleh Soekarno, dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966.

Semboyan ini jugalah yang diusung oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN ) Universitas Andalas tahun 2021 yang ditempatkan di Nagari Tanjung Gadang, untuk memberikan edukasi bagi para generasi muda di lokasi KKN mereka, maka atas bimbingan dari Bapak Heru Dibyo Laksono ST, MT. melakukan kegiatan menonton film bertema sejarah bersama adik-adik forum belajar SMPN 5 Sijunjung.

Menurut Cici Kurnia Putri dan Jola Adilla Haya sebagai penanggung jawab, kegiatan menonton film bertema sejarah ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada adik-adik forum belajar mengenai sikap yang patut diteladani dari tokoh pahlawan yang terdapat di dalam film bertema sejaraj tersebut.

Lebih lanjut Heru Dibyo mengungkapkan bahwa edukasi mengenai peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia sangatlah penting bagi generasi muda agar mereka dapat mengetahui bagaimana para pahlawan berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan demi memerdekakan bangsa Indonesia dan mengusir para penjajah.

Hal ini mereka lakukan karena melihat kebanyakan generasi muda saat ini terkesan acuh tak acuh terhadap hal tersebut dan bahkan terkesan tidak peduli atas jasa-jasa para pahlawan Indonesia dahulu.

Hal ini terlihat dari banyaknya murid-murid SD maupun SMP dan bahkan SMA yang malas ketika diajarkan pelajaran sejarah di kelas karena mereka menganggap bahwa belajar sejarah sangatlah membosankan dan membuat mata mengantuk, serta yang paling parahnya lagi ada juga yang beranggapan bahwa belajar sejarah tidaklah penting sebab hanya membahas masa lalu dan membuat kepala menjadi sakit.

Apalagi harus menghafal nama-nama raja beserta tahun-tahun penting peristiwa sejarah. Karena melihat situasi para pelajar yang lebih tertarik melihat film-film adapatasi atau fantasi daripada membaca dan menghafal.

Halaman : 1 2 3 4

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top