Opini

Denny vs Demokrat, Kegaduhan Sia-Sia

Dibaca : 828

Kepada seorang kader Demokrat saya menyampaikan saran bahwa sebaiknya Demokrat tidak menyikapi cuitan Deny secara berlebihan, apalagi sampai membawa postingan itu ke ranah hukum. Sebab dengan menjadi viral saja, entah memang dimaksudkan demikian atau tidak, target cuitan Deny sudah tercapai.

Saya menyayangkan reaksi berlebihan dari kader Demokrat tersebut, apalagi reaksi itu juga datang dari Ibu Almira sendiri yang malah mengaitkan posisi Deny sebagai pendukung Joko Widodo.

Memang harus dipahami bahwa Annisa adalah Ibu Almira yang tentu saja berhak tidak terima putrinya dibully. Namun jika content cuitan Deny ditelaah dan dianalisis lebih tenang, maka ia terang tidak membully Almira. Justru Deny menyerang SBY dan serangan itu dimulai dari akun IG @AgusYudhoyono.

Saya menganalogikan Deny sebagai seorang anak kecil yang nakal dan bandel. Lalu Partai Demokrat adalah sebuah kapal pesiar mewah yang tengah berlayar santai menuju laut lepas. Deny Si Bocah Bandel itu iseng melempar kapal pesiar dengan sebuah kerikil kecil dan tepat mengenai kaca ruang kemudi. Namun reaksi kader Demokrat yang saya asoiasikan sebagai penumpang dan kru kapal justru sangat berlebihan.

Tentu tidak perlu semua penumpang kapal turun tangan memarahi si anak bandel. Cukup petugas keamanan saja. Namun yang terjadi sebaliknya. Semua menyerang Deny dan menyebut pendengung yang dikenal lewat kalimat “Mari seruput kopinya” itu.

Saya tidak habis pikir dengan sikap kader Partai Demokrat yang sangat sibuk menghadapi ulah seorang Denny Siregar. Bayangkan, untuk melawan Deny, segenap kekuatan kader partai tersebut dikerahkan guna menghadapinya.

Alih alih mendapatkan simpati, reaksi berlebihan Partai Demokrat itu justru mendapatkan reaksi bully dari netizen dan makin membesarkan Deny Siregar. Ia (saya rasa) justru tengah tertawa terkekeh atau malah tengah tersenyum manis membaca cuitan yang menyerangnya.

Saya juga membaca protes yang disampaikan Annisa Pohan yang justru bias dan melebar dari pokok persoalan. Mestinya reaksi seperti ini tidak terjadi dan Deny dibiarkan saja. Sebab dengan bereaksi berlebihan justru target Deny tercapai.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top