Opini

Cerita Baru Inyiak Canduang dan Buya Hamka, Dua Novel Tentang Ulama Diterbitkan


ABDULLAH KHUSAIRI

Dibaca : 1.3K

Apa hebatnya novel ini bagi pembaca? Salah satu bocorannya, bagaimana kehidupan keluarga pada masa itu dan bagaimana Syeikh Sulaiman Arrasuli berkonflik dengan pemerintah hindia belanda dalam perjuangan Syiar Islam yang dijalaninya. Begitu pula dengan para dukun dan tokoh adat yang sempat berhadapan dengannya. Cerita kian menarik karena klimaknya Inyiak Canduang harus dibunuh.

Taman Pujangga
Sementara itu, menyambut hari kelahiran Buya Hamka ke-112 yang jatuh pada 17 Februari 2020, Republika Penerbit meluncurkan novel sejarah berjudul Setangkai Pena di Taman Pujangga.

“Ini tentang Buya Hamka masa kanak-kanak sampai usia 30 tahun,” ujar sastrawan Akmal Nasery Basral yang menulis kisah ini.

“Untuk kisah Buya usia 31 tahun sampai wafat akan ditulis dalam buku kedua Serangkai Makna di Mihrab Ulama yang in syaa Allah akan terbit
tahun ini juga,” lanjutnya.

Syahruddin El Fikri, Pemimpin Redaksi Republika Penerbit yang juga Ketua Islamic Book Fair 2020 yang akan dihelat pada 26 Februari – 1 Maret di Jakarta Convention Center mengatakan kisah hidup Buya Hamka tetap menarik minat baca umat Islam.

“Oleh karena itu kami akan meluncurkan novel ini secara resmi melalui Grand Launching di JCC pada 1 Maret 2020, selain akan mengadakan bedah novel di Sumatra Barat sebagai kampung halaman Buya Hamka, mungkin di Padang atau kota-kota lain yang berminat. Apalagi Uda Akmal, penulis
novel sejarah ini juga berdarah Minang.”

Akmal Nasery Basral berdarah Bukittinggi (ibu) dan Lubukbasung (ayah) yang kini tinggal di Cibubur, Jawa Barat, sudah menghasilkan beberapa novel sejarah seperti Sang Pencerah (2010, kisah KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhamadiyah), Presiden Prawiranegara (2011, kisah Mr. Sjafruddin Prawiranegara memimpin Indonesia pada era PDRI 1948-1949), Napoleon dari Tanah Rencong (2013, kisah Hasan Saleh sebagai Panglima Militer DI/TII Aceh).

Desember 2019 lalu pada Peringatan 15 Tahun Tsunami di Sigli, Aceh, Akmal meluncurkan novel berjudul Te o Toriatte (Genggam Cinta), kisah seorang gadis penyintas tsunami yang kini menjadi calon doktor ilmu komputer di Jepang. Novel ini sedang diterjemahkan ke dalam Bahasa Jepang oleh Hanako Ikeda dari Kyodo News Service.(*)

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top