Opini

Aksi Iklim Untuk Air

Dibaca : 320

Perubahan iklim juga ditengarai sebagai pemicu perubahan frekuensi kemunculan El Nino dan La Nina di wilayah ekuator pasifik, menyebabkan variabilitas iklim di wilayah tersebut menjadi tidak teratur sehingga menyebabkan tingkat ketidakpastian iklimnya semakin tinggi.

Aksi iklim untuk air bertujuan untuk mengurangi tekanan-tekanan akibat perubahan iklim terhadap kelestarian air di permukaan bumi. Aksi iklim dapat berupa mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk mencegah dan mengurangi dampak tekanan perubahan iklim terhadap kelestarian air.

Berbagai tindakan mitigasi perubahan iklim untuk kelestarian air telah dilakukan, seperti pemulihan fungsi hidrologi daerah aliran sungai (DAS) dengan penanaman lahan-lahan kritis di terutama di bagian hulu DAS dan perluasan ruang terbuka hujau dengan penghutanan kota.

Upaya-upaya untuk menjaga hutan agar tetap ada merupakan mitigasi perubahan iklim dan tindakan pelestarian air yang paling ambisius karena begitu mengiurkannya godaan untuk mengalih-fungsikan lahan hutan menjadi lahan non-hutan.

Aksi iklim lainnya adalah adaptasi, yaitu berupa tindakan-tindakan penyesuaian perilaku terhadap kondisi air yang ada sekarang, yang bisa jadi telah mengalami perubahan kuantitas maupun kualitasnya akibat perubahan iklim.

Banyak tindakan adaptasi yang didasarkan pada lesson learn jangka panjang dari keberadaan air itu sendiri di suatu daerah. Misalnya di suatu daerah yang endemik kondisi kering akan mempunyai tingkat kerentanan ketersediaan air yang tinggi untuk bercocok tanam, maka masyarakatnya petani akan beradaptasi dengan cara menghemat air dengan memilih tanaman yang membutuhkan air lebih sedikit dan membuat naungan-naungan atau mulsa untuk mengurangi konsumsi air untuk budidaya tanamannya.

Tindakan adaptasi lainnya adalah melakukan panen air hujan dengan membuat embung dan kolam-kolam penampungan untuk menampung dan menyimpan air hujan yang akan digunakan pada saat dibutuhkan.

Namun adanya perubahan iklim pola baku hubungan cuaca-iklim-air telah mengalami perubahan, sehingga diperlukan penilaian ulang tingkat kerentanan ketersediaan air baik secara spasial maupun temporal di suatu daerah akibat perubahan pola hubungan cuaca-iklim-air tersebut.

Halaman : 1 2 3 4

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top