Artikel

Ahmad Fadly, Pria Humble yang Makin Kesini Makin Mengalir


KETIKA nama Ahmad Fadly mulai disebut-sebut sebagai bakal calon Wakil Bupati Tanah Datar untuk mendampingi Eka Putra, saya langsung gerilya mencari referensi tentang dia. Satu-satunya referensi pertama yang saya dengar, dia adalah putra politisi senior partai Gerindra, dr. H. Suir Syam, M.Kes, M.M.R.

Dibaca : 6.4K

Sampai disini saya berani mengatakan, sosok pria kelahiran 28 September 1977 ini adalah calon politisi handal pada masanya nanti. Jika kematangan berpolitiknya sudah dapat, dan memang fokus berkecimpung di dunia tersebut, tidak mustahil dia akan mewarisi kehandalan sang ayah yang sudah malang melintang dalam dunia politik di Sumatra Barat, bahkan nasional.

Kini Fadly memulai babak baru dalam kehidupan politiknya, bertarung untuk mendampingi incumbent Eka Putra di Pilkada Tanah Datar 2024. Terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya sebagai manusia, ditambah motivasi, semangat, niat, dan kegigihannya terjun ke masyarakat, setidaknya jebolan Psikologi Universitas Gajah Mada ini siap membuktikan bahwa dia layak mendampingi Eka.

Tidak bisa dipungkiri, dan Fadly sendiri mengakui darah politik yang mengalir dari sang ayah adalah salah satu faktor yang membuat Fadly tertarik menerjuni dunia politik. Like father like son, begitu istilahnya. Hal yang wajar dan lumrah terjadi dalam dunia politik

Tapi walaupun begitu, tentunya Fadly, pria teduh ini tak ingin selalu berada dibawah bayang-bayang sang ayah. Baginya Tanah Datar adalah sebuah tempat yang telah dipilihnya sebagai tanah tempat dia mengabdikan dan membuktikan diri. Dia sangat serius untuk hal itu.

Sejak namnaya diapungkan sebagai calon Wakil Bupati, putra Panyalaian X Koto tak kenal lelah menemui masyarakat di berbagai nagari, keluar masuk kampung, duduk di lapau, menghadiri berbagai acara sosial kemasyarakatan. Disitu dia menemukan kehangatan sambutan masyarakat yang membuatnya semakin bulat hati mengharungi Pilkada ini.

Dalam satu kesempatan dengan saya, Fadly menyebutkan niatnya cuma satu, bisa menjadi orang berguna bagi orang lain. Kekuasaan atau jabatan hanyalah alat, tapi ukuran paling mendasar adalah sejauh mana keberadaannya memberi arti dan manfaat kepada masyarakat Tanah Datar.

Well, Ahmad Fadly sudah menyediakan diri dan mewakafkan dirinya untuk Tanah Datar. Dalam setiap kesempatan suami dr. Dwinanda Emira ini, siap menjadi pendamping yang ideal bagi Eka Putra dalam membangun Tanah Datar lima tahun ke depan, jika mendapat amanah dari masyarakat Luhak Nan Tuo nantinya.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top