Opini

Budaya Berburu Suku Modern di Minangkabau


Penulis : Yayuk Lestari (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas)

Dibaca : 413

Berburu merupakan kegiatan yang sudah ada sejak zaman dahulu dan masih dilestarikan oleh beberapa masyarakat hingga saat ini.

Meskipun praktik berburu bukan untuk mendapatkan kebutuhan pangan, tetapi mereka mempertahankan praktik ini karena merupakan bagian penting dari identitas dan budaya mereka.

Beberapa suku besar seperti suku asli Amerika, Amerika Selatan, Australia, Afrika, Siberia dan Asia utara tidak hanya menjadikan berburu sebagai cara untuk mendapatkan makanan, atau sebagai aktivitas ekonomi saja.

Mereka berburu sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem, serta memiliki nilai spiritual keagaaman. Perkembangan budaya yang semakin modern saat ini serta perubahan lingkungan yang ada, menjadi tantangan keberlanjutan yang dapat mempengaruhi cara dalam praktik berburu.

Seperti halnya praktik berburu yang masih ada di masyarakat modern suku Minangkabau. Beberapa kelompok masyarakat modern suku Minangkabau saat ini menjadikan berburu bukan untuk mendapatkan kebutuhan pangan, atau karena memiliki nilai spiritual lagi.

Namun praktik berburu saat ini dijadikan sebagai bentuk rekreasi, hobi, ataupun olahraga, terutama di kalangan laki-laki.

Olahraga berburu ini memerlukan keterampilan khusus dalam melacak targetnya. Biasanya target dari berburu ini adalah babi menggunakan anjing-anjing yang dipelihara.

Oleh karena itu dibutuhkannya keterampilan khusus, sehingga praktik berburu ini sering kali diwariskan dari generasi ke generasi.

Realitas yang terjadi saat ini, olahraga berburu babi yang dilakukan oleh sebagian laki-laki di Minangkabau, tak jarang menimbulkan konflik terutama dalam rumah tangga.

Beberapa faktor yang mempengaruhi konflik diantaranya, pertama karena berburu yang dilakukan sebagai hobi dapat memakan waktu yang cukup banyak.

Hal ini dikarenakan sebelum berburu, keseharian laki-laki yang memiliki hewan peliharaan anjing adalah memberikan perhatian yang berlebih, mulai dari makanan, mengajak anjing berjalan agar tidak stres (manjalan anjiang), serta perawatan lainnya. Hal ini menyebabkan kurangnya waktu yang diberikan untuk keluarga, sehingga memunculkan ketidakpuasan atau perasaan terabaikan.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top