Artikel

​Abad 14, Sisir Menjadi Pembunuh Jutaan Manusia

Dibaca : 1.6K

Padang, Prokabar — Sisir, Benda kecil tapi sangat penting. Anda mungkin pernah lupa bawa sisir saat menginap di hotel, dan hotel tidak menyediakan sisir.
Bisakah Anda sehari tak bersisir? Pernah berkelahi sama teman karena benda itu? Dimana Anda membelinya dan pasti Anda lupa berapa harganya.

Sisir adalah benda tak penting tapi perlu.  Kini, sisir terbuat dari plastik. Dulu ada sisir kayu, biasanya dibuat dari boxwood, kayu ceri, atau kayu pinus lainnya. Jika terlihat sisir kayu berkualitas tinggi, itu dibuat dengan tangan, digosok dan harganya mahal.

Jika ingin merawat rambut, maka memang sebaiknya dipakai sisir kayu bergigi jarang. Ini lebih baik dari sisir plastik yang rapat.

Tentu saja kita tahu, sisir gunanya untuk menata rambut. Dulu ada sisir yang sangat rapat untuk menjatuhkan kutu dari kepala. Kini sisir bisa dibeli di warung, mini market supermarket, mall dan hampir di tempat mana saja.

Benda ini telah dipakai manusia sejak 5.000 tahun silam di Persia. Dan sisir punya sejarah kelam di peradaban manusia.

Di Eropa pernah ada kejadian yang mematikan, disebut “wabah hitam” yang menular antara lain dari air ludah dan dari rambut. Wabah ini  menyebabkan sepertiga warga benua itu tewas pada abad ke-14. Total yang tewas waktu itu di dunia sekitar 75 juta orang.

Wabah ini sebearnya tulis National Geographic adalah wabah pes yang disebabkan bakteri Yersinia pestis. Wabah ini dibawa oleh kutu tikus yang pindah ke mamalia saat si tikus mati. Kuat dugaan wabah itu menular melalui sisir yang dipakai bergantian.

Nah meski sisir adalah benda kecil, maka fungsinya banyak, juga bisa menyebabkan penyakit, minimal ketombe kawan pindah pada Anda. Maka jagalah sisir anda. (nrs)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top