Pendidikan

Waspadai Konten Media Sosial terhadap Perilaku Seksual Remaja


Disrupsi informasi pada saat sekarang ini telah membuat perubahan yang besar dalam tatanan kehidupan manusia.

Media Sosial

Ilustrasi aktivitas sexting

Dibaca : 747

Sexting ini bisa dengan cara mengirim text, foto atau video secara langsung melalui media komunikasi seperti whatsapp atau memposting di media sosial.

Penelitian Mirnawati jufri tahun 2019 terhadap remaja di kota makassar menemukan 90,1 % remaja terpapar dengan aktivitas sexting. 33,5 % remaja mengirimkan pesan sexting berupa foto, dan media sosial yang paling banyak digunakan dalam aktivitas sexting adalah facebook.

Mengutip buku “Hidup cuma satu kali” dari Kementrian Komunikasi dan Informatika tahun 2013, perilaku sexting mempengaruhi perilaku seksual remaja.

Sebanyak 40 % remaja yang berhubungan seksual dalam tujuh hari terakhir, mengakui bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh aktivitas sexting sebelumnya.

Efek negatif dari sexting akan berlanjut ke tahap hubungan yang lebih intim. Tidak hanya itu, foto atau video bisa disebar melalui media sosial oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, bahkan dari pasangan sekalipun.

Banyak kasus yang dilaporkan terkait penyebaran konten sexting ini, rata-rata disebarkan oleh mantan pacar dan masih berusia remaja.

Kasus ini akan meninggalkan trauma psikologis terhadap korban dari sexting, yang bisa menyebabkan hilangnya kepercayaan diri hingga berujung depresi.

Namun yang lebih penting, remaja yang melakukan sexting akan beresiko terjadinya kehamilan pada usia remaja. kehamilan pada usia remaja akan beresiko terhadap janin hingga bisa menyebabkan terjadinya stunting pada bayi.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif,  remaja perlu membentengi diri dengan pengetahuan agama yang kuat, meningkatkan kecakapan literasi digital, serta tidak terlepas dari peran bimbingan orang tua. Remaja yang sehat, merupakan modal awal pembangunan Indonesia.

 

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top