Bola

Tragedi Kanjuruhan, Warna Hitam di Halaman Depan Media Nasional


Tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan yang telah menelan ratusan korban jiwa, memang telah menjadi catatan kelam persepakbolaan Indonesia, yang berubah duka nasional.

Dibaca : 419

Padang, prokabar – Tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan yang telah menelan ratusan korban jiwa, memang telah menjadi catatan kelam persepakbolaan Indonesia, yang berubah duka nasional.

Dunia internasional ikut memberikan perhatian, atensi, dan ucapan duka mengalir. Mulai dari FIFA, klub-klub Eropa, para pemain level internasional. Atas nama kemanusiaan dan atas nama sepakbola yang universal, mereka semua ikut memberikan kepedulian dan empaty.

Hari ini, Senin (3/10/2022) media-media terkemuka Indonesia mengisi halaman depannya dengan Tragadi Kanjuruhan.

Semuanya seperti sepakat, memberikan warna hitam sebagai cover halaman adalah cara untuk menggambarkan betapa memilukan tragedi di Kota Apel itu. Nama-nama korban pun dicantumkan disana.

Koran tempo mengusung judul “Tragedi Sepakbola Kita” dengan memberi Font Merah ditengah lingkaran hitam yang dikelilingi nama-nama korban Kanjuruhan.

Republika tak kalah kreatif ditengah duka, dengan background sebuah bola mereka menempatkan nama-nama korban di tengah-tengah bola itu. Judul ” Kanjuruhan Duka Kita” menyertai hitamnya halaman depan mereka hari ini.

Mirip dengan republika, Media Indonesia juga memilih bola sebagai wadah menempatkan nama-nama korban di halaman depan. Tapi media satu ini lebih tegas berjudul; “Indonesia Berduka, Petaka Sepak Bola”.

Sedangkan Kompas benar-benar menghitamkan halaman depannya. Nama-nama korban dengan font putih disusun rapi dalam bulatan oval berbentuk Stadion. Hanya satu kata yang diberikan untuk judul yang ditempatkan dibawah sebuah pita; Tragedi!

Media asing
Media-media asing ternama juga menyoroti tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang menewaskan 127 orang dan membuat 180 lainnya terluka.

Tragedi ini terjadi usai tuan rumah Arema FC kalah dari Persebaya, Sabtu (1/10) malam. Lebih dari seratus orang meninggal karena terinjak-injak saat polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter yang saat itu rusuh dan masuk ke lapangan.

The Guardian jadi salah satu yang memberitakan tragedi Kanjuruhan tersebut, dengan menurunkan berita berjudul “More than 120 people reportedly killed in riot at Indonesian football match.” (Lebih dari 120 orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan di pertandingan sepak bola Indonesia).

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top