Budaya

Tradisi Marosok, Cara Jual Beli Sapi Pedagang Minang

Dibaca : 1.5K

Tanah Datar, Prokabar – Masyarakat Sumatera Barat memiliki tradisi unik dalam jual beli ternak, yakni tradisi marosok. Tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu, dan terus dilestarikan, baik oleh pedagang maupun pembeli sapi.

Tradisi marosok biasa digelar di pasar ternak di sejumlah kawasan di Sumatera Barat. Berbeda dengan transaksi jual beli pada umumnya, transaksi marosok dilakukan berdua antara penjual dan pembeli dengan menggunakan bahasa isyarat. Pedagang dan pembeli saling berjabat tangan, dan memainkan jari tangan mereka untuk bertransaksi nominal harga.

Uniknya, permainan jari ini tertutup bagi orang lain, Karena si penjual dan pembeli menutupi tangan mereka dengan sarung, baju, atau handuk. Tujuan dari sikap ini adalah agar orang lain tak mengetahui proses transaksi tersebut, Sehingga harga ternak yang dijual oleh pedagang hanya diketahui oleh si pembeli.

Jika transaksi berhasil, setiap tangan saling melepaskan. Sebaliknya, jika harga belum cocok, tangan tetap menggenggam erat tangan yang lain seraya menawarkan harga baru yang bisa disepakati.

Mwnurut Azwar salah seorang pedagang sapi di pasar ternak Batusangkar, setiap jari melambangkan angka puluhan ribu, ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah.

“Marosok hanya untuk menjaga kerahasiaan harga sapi dari pedagang lainnya. Selain itu, marosok juga untuk menghargai harga jual sapi,” ucap Azwar. (eym)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top