Nasional

Skenario BMKG: Jawa Timur Berpotensi Tsunami 30 Meter


Jawa Timur harus siap siaga bencana, begitu kata Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Ilustrasi Tsunami

Ilustrasi Tsunami

Dibaca : 837

Jakarta, Prokabar.com– Jawa Timur harus siap siaga bencana, begitu kata Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Penelitian dan pemodelan BMKG menyebut Jawa Timur menyimpan potensi gempa yang cukup besar

Namun, BMKG belum bisa memastikan kapan bencana gempa itu akan terjadi.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut skenario terburuk gempabumi di Jawa Timur mencapai M 8,7  dengan potensi tsunami 30 meter di sejumlah wilayah Jawa Timur.

Dwikorita mengimbau, pemerintah daerah Jawa Timur untuk segera melakukan mitigasi bencana.

“Kami melakukan evaluasi di beberapa klaster wilayah Indonesia yang mengalami peningkatan gempa.”

“Di klaster Jawa Timur ada di lepas pantai selatan Jawa Timur dan Selatan Selat Sunda, Selatan Jawa Barat.”

“Selain itu uga di Selatan Jawa Tengah serta sebelah barat Kepulauan Mentawai yang berdampak ke Sumatera Barat,” kata Dwikora saat Wibinar Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur, Jumat (28/5/2021).

Baca Juga:

Di XL Axiata, Rekrutmen dan Peningkatan Kompetensi Karyawan Tanpa Batasan Gender

Progres Manunggal BBGRM Di Lubuk Lintah Lebihi Target

Permudah Penyidikan, Supir Bus Maut yang menewaskan Tiga Orang Penumpang Ditahan Polisi

Gempa di Jawa Timur

Gempabumi di Jawa Timur selama sebulan, rata-rata terjadi 300 sampai 400 kali.

Sejak Januari 2021, jumlah gempabumi di Jawa Timur meningkat rata-rata 600 kali sebulan.

Pada penelusuran pantai mulai dari Jawa Timur sampai Selat Sunda catatan sejarah gempa sebesar M 7,0.

Skenario terburuk dari catatan tersebut kekuatan gempa yang akan datang bisa mencapai M 8,7 dan bisa membangkitkan tsunami.

“Makanya yang kami cek adalah kesiapan aparat setempat dan pemerintah daerah serta sarana prasarana evakuasi jika terjadi tsunami.”

“Itulah yang kami sampaikan dari kajian dan survei kami,” lanjut Dwikorita.

Skenario terburuk ini dari sekian ratus kali gempabumi, kata Dwikorita, ada zona yang kosong alias seismic gap.

Zona kosong inilah yang memunculkan kekhawatiran gempa berskala besar lantaran belum melepaskan energi sebagai gempa.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top