Pesisir Selatan, Prokabar – Ribuan masyarakat yang tergabung dalam menyelamatkan Pesisir Selatan (Pessel), mengantarkan Petisi ke Kejari Painan, Rabu (18/3).
Dari pantauan Prokabar.com, puluhan ribuan masyarakat tersebut berjalan kaki dari Gor Ilyas Yakub sampai ke kantor Kejari Painan.
Ribuan masyarakat dalam aksi itu datang untuk menyerahkan petisi ke Kantor Kejari.
“Kami datang untuk menyatakan dukungan selamatkan Pesisir Selatan.”
“Masyarakat sudah memilih pak Rusma Yul Anwar.”
“Beliau adalah tumpuan dan harapan kami untuk memimpin Pesisir Selatan,” kata Orator Aksi, Bambang Suryanto.
Baca Prokabar.com
- Pasaman Sering Mati Lampu, Ini Sebabnya
- Limbah Medis Corona, Begini Penaganannya di Pasaman
- Seorang Anak Tenggelam dibawa Arus Laut Muara Tiram
Seluruh masyarakat yang tergabung dalam dukungan petisi ini datang dengan niat hati yang tulus.
Mereka menggelar aksi jalan kaki dan terpantau tertib sehingga akses jalan masih terlihat lancar.
Massa tampak menggunakan masker berstempel.
Kepolisian mengawal ketat aksi para demonstran dan sudah menyiapkan mobil water canon untuk pengamanan tingkat lanjut.
Dukungan terhadap Pesisir Selatan
Bambang mengatakan Petisi ini lahir sebagai bentuk dukungan masyarakat Pesisir Seatan terhadap pemerintahan daerah yang sah.
Baca Juga Milenialisme.com
- Kosmetik Mahal, Perhatikan Tips Cantik Ini
- Empat Fungsi Rendang Khas Minangkabau
- Hoax Menjamur, Media Komunitas Solusi untuk Pembaca
Masyarakat Pesisir Selatan sudah memberikan mandat kepada Rusma Yul Anwar dalam proses demokrasi yang sehat di Pilkada 2020.
Masyarakat sebagai pemegang daulat yang tertinggi sudah memberikan mandat pada Rusma Yul Anwar dan Rudi Hariyansyah.
Pada Pilkada 2020, masyarakat Pesisir Selatan memilih kedua nama tersebut sebagai Bupati dan Wakil Bupati dengan 128 ribu suara.
Namun, kata dia, ada pihak yang tidak ingin roda pemerintahan Pesisir Selatan berjalan baik.
Pihak-pihak ini berupaya merusak tatanan kehidupan sosial di tengah mmasyarakat.
Upaya ini juga memberikan dampak buruk pada kinerja pemerintah daerah sebagai pelayan pubik dan penyedia pembangunan.
“Upaya-upaya itu pun kini mulai merusak tatanan kehidupan sosial di tengah masyarakat, ini yang kami sampaikan kepada Kejari,” tuturnya.
Masyarakat Terkotak-kotak
Masyarakat sudah mulai terkotak-kotak, fenomena itu sangat terasa di berbagai jejaring media sosial.
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
