Internasional

Saat Pemimpin Dunia “Menyepelekan” Corona; Dari Donald Trump Sampai Jokowi

Dibaca : 959

London, Prokabar – Pandemi virus corona telah membuat para pemimpin dunia untuk memutar otak berupaya menekan laju penyebaran wabah yang sudah menginfeksi lebih dari satu juta orang dan membunuh lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia.

Tetapi beberapa pemimpin dunia telah membuat dahi berkerut karena pernyataannya yang menyepelekan krisis, bahkan menyatakan informasi yang menyesatkan terkaid Covid-19.

Sementara beberapa otoritas telah mengubah pandangan mereka tentang pandemi dalam beberapa minggu belakangan. Namun, Presiden AS Donald Trump, misalnya, dan beberapa pemimpin negara lainnya tetap mempertahankan sikapnya yang membahayakan. Berikut beberapa pernyataan paling kontroversial.

Donald Trump (Presiden AS)
Pada 22 Januari, dua hari setelah virus corona dilaporkan di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump, dalam wawancara CNBC, menyepelekan infeksi Covid-19 di negara tersebut. Dia menyebut hal itu bukan sebagai ancaman bagi rakyatnya.

Dua bulan kemudian, AS kemudian melaporkan angka kasus tertinggi kedua di dunia – 245.000 kasus per 5 April, menurut Universitas Johns Hopkins. Sementara angka fatalitas sejauh ini (4.513) tergolong rendah dibanding negara lain seperti Italia dan Spanyol, Trump mengatakan angka kematian di AS mencapai 250.000 orang.

Jair Bolsonaro (Presiden Brasil):’Hanya Seperti Flu Kecil Biasa
Pengalaman membuat pernyataan kontroversial tidak menghentikan Jair Bolsonaro dari memenangi kursi kepresidenan di Brasil pada 2018. Namun popularitas Bolsonaro anjlok setelah Covid-19 menembus negaranya, hingga muncul demonstrasi.

Selain menyepelekan risiko, Bolsonaro juga memberi contoh yang buruk dengan beberapa kali tampil di tengah kerumunan bersama simpatisannya. Dia juga tidak sepakat dengan kebijakan ‘lockdown’ yang banyak diambil beberapa gubernur.

Sementara Brasil melaporkan 7.000 kasus pada 1 April, wabah telah menyebar cepat: angka kasus nasional naik dua kali lipat hanya dalam empat hari menurut angka Kementerian Kesehatan.

Rodrigo Duterte (Presiden Filipina)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga sempat menyepelekan Covid-19. Negara itu memilih kebijakan yang ketat, termasuk ‘lockdown’ dan pemberlakuan jam malam. Setidaknya sempat ada satu demonstrasi warga terkait kekurangan bahan makanan.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top