Artikel

Pilkada Pasaman Diwarnai Nasib Incumbent Di Ujung Tanduk


Oleh Chandra Firman Hr, Alumni Fakultas Bahasa Dan Seni, UNP.

Dibaca : 3.3K

Tuhan tau, tapi Ia menunggu. Begitulah kira-kira, ketika nasib yang di langit tujuh sana menyaksikan incumbent di Pilkada Pasaman saat berpetualang mencari dukungan.

Kini, agaknya incumbent, Bupati Sabar AS, bernasib di ujung tanduk. Maju susah, tak maju gimanalah susah dijabarkan dengan kata. Dua kali menjabat sebagai anggota DPRD Sumbar, jadi wakil bupati lalu dilantik jadi bupati, tapi cerita ini agaknya di ujung tanduk. Ada kemungkinan cerita super hero ini kandas begitu saja. Kalah sebelum bertarung. Malang.

Geser dulu, perbaiki kaki nan berselo. Sebab kita bakal membahas hal yang berat. Berat bagi incumbent, tapi harus dipikul.

Sama kita ketahui 27-29 Agustus mendatang waktunya mendaftar bagi bakal calon peserta Pilkada. Untuk ke sana dengan iringan dikia pano atau silek sonsong, bakal calon peserta harus membawa bekal. Salah satu syarat tak boleh tinggal, dukungan dari partai politik yang memiliki kursi di DPRD Pasaman. Sesuai aturan, 20 persen dari 35 kursi anggota DPRD, berarti peserta calon harus memiliki minimal 7 kursi dukungan.

Di DPRD Pasaman, paling banyak hanya 6 kursi yang dimiliki partai-partai pemenang. Berarti harus ada koalisi partai baru bisa memenuhi 7 kursi atau lebih.

Semua sibuk berburu dukungan partai ini. Termasuk incumbent yang merupakan kader ulung dari Demokrat dengan 6 kursi di DPRD Pasaman. Butuh satu partai koalisi lagi untuk bisa mendaftar ke KPU Pasaman.

Tapi, kini tanggal 15 Agustus. Hari sudah dekat, nan koalisi partai yang dicari-cari incumbent masih belum tampak hilalnya. Kabua. Sementara, di bilik tetangga, kompetitor sudah mengantongi koalisi. Mereka sibuk bersiul-siul menyiapkan silek sonsong atau arak-arakan untuk 27-27 Agustus mendatang. Nan incumbent belum juga. Masih ada api harapan, tapi nihil pula bila dibahas dari historisnya.

Oke, kita bahas sedikit historis tadi. Sebelum itu, teguk dulu kopi atau hisap dulu rokok di tangan. Tarik nafas dalam-dalam, dan kalau mau tersenyum di tengah penasaran, tersenyum saja. Karena itu ibadah. Atau kalau was-was dan bertanya-tanya bagaimana endingnya, baca saja dulu.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top