Bola

Ketika Genta Alparedo Menjulang; Minangkabau Cup, Riwayatmu Kini


Genta adalah anomali, tak banyak pemain sepakbola yang mengalami proses semulus itu, tatkala para pemain lain harus jungkir balik dan berdarah-darah di kompetisi untuk mendapat panggilan Timnas.

Dibaca : 874

Oleh: Rizal Marajo

Nama Genta Alparedo terus menuai perhatian. Pesepakbola muda yang kini berjersey Semen Padang FC, semakin menjulang namanya sejak dipanggil Timnas senior Indonesia.

Bahkan, Kamis (4/6) dinihari WIB, anak Kuranji ini dimainkan dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia melawan Thailand yang bekesudahan 2-2.

Walau bermain hanya tujuh menit sejak masuk sebagai pemain pengganti menitke-83, Genta telah mencatat sebuah sejarah dalam karir sepakbolanya yang baruseumur jagung.

Usai melakoni caps internasionalnya itu, selain mendapat apresiasi dari publik sepakbola Sumbar, juga banyak yang mengingatkan, agar pemain muda tersebut jangan cepat puas, apalagi besar kepala.

Perjalanan karirnya masih panjang, dan masih banyak potensi sepakbolanya yang bisa diekplorasi dalam dirinya. Talentanya sudah dirawat dan dipupuk sejak usia dini di Kuranji oleh orang-orang terdekatnya yang sudah mencium bakat sepakbolanya. .

Dia memang Wonderkid, anak ajaib yang belum mengecap caps di tim senior klubnya di kompetisi resmi, tapi sudah mengantongi caps internasional bersama Timnas.

Genta adalah anomali, tak banyak pemain sepakbola yang mengalami proses semulus itu, tatkala para pemain lain harus jungkir balik dan berdarah-darah di kompetisi untuk mendapat panggilan Timnas.

Tapi Genta, dia hanya produk sebuah kompetisi antar kecamatan di Sumatra Barat, yang bernama Minangkabau Cup (MKC). Boleh dikatakan Genta adalah produk terbaik dan paling berkilau dari turnamen itu sejauh ini.

Tak bisa dipungkiri, Genta menjadi buah bibir, dikenal, dan membuat  talent scouter tak bisa mengalihkan perhatian darinya, memang sejak dia menampilkan kemampuannya yang natural di turnamen itu.

Minangkabau Cup, riwayatmu kini
Ya turnamen legend yang selalu membuat gairah sepakbola berdenyut di seantero Ranah Minang, kini terkapar, tak berdaya dihantam pandemi covid-19.

Setelah vakum untuk edisi 2020, untuk edisi 2021 sepertinya juga cukup sulit untuk kembali menggelar MKC. Pandemi belum usai, dan kondisi ini akan membuat banyak pertimbangan yang harus diambil untuk menghidupkan lagi.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top