Ekonomi

Dampak Virus Corona, Nyaris Ancam Sendi Perekonomian, Ini Kata Warga Pessel

Dibaca : 593

Agen pengumpul beralasan, semua kargo ekspor tutup. Permintaan dari negara-negara pengimpor juga turun, sehingga stock di gudang penampungan menjadi menumpuk.

“Ya, mau bagaimana lagi. Kalau dijual di pasar lokal, tentu makin parah. Hanya segelintir orang saja yang sanggup beli ikan kualitas ekspor itu di sini,” ujarnya.

Namun, imbauan untuk tidak ke luar rumah selama 14 hari ternyata belum berdampak pada pedagang beras.

Salah seorang pedagang beras Tirza (65) menyatakan penjualannya masih seperti biasa. Harga-harga beras dari berbagai jenis dan kualitas belum mengalami kenaikkan. Saat ini, beras Solok masih tetap Rp15 ribu per Kilogram. Untuk beras Pessel di kisaran Rp13 sampai Rp14 ribu per Kilogram.

Sedangkan beras Thailand Rp11 ribu per Kilogram. “Soal pasokkan, hingga awal triwulan I 2020 ini belum ada gangguan. Inshaa Allah masih lancar, baik dari Solok, maupun dari Pessel sendiri,” tegasnya.

Mereka berharap, pemerinta, baik pusat sampai ke daerah bisa mencarikan solusinya. Jika tidak, nasib rakyat kecil makin terjepit. Sementara, mata pencaharian hanya itu semata.(min)

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top