Artikel

Anak Minang di Kiblat sepakbola Dunia; Dari Nilmaizar Sampai Genta Alparedo

Dibaca : 1.7K


Oleh: Rizal Marajo

Terpilihnya pemain muda semen Padang Fc, Genta Alparedo menjalani latihan ke Spanyol bersama Timnas Indonesia U-19, tentunya sesuatu yang membanggakan. Sebagai pemain muda berpotensi, bisa mencicipi latihan di salah satu negara kiblat sepakbola tentunya menjadi pengalaman yang sangat langka. Sangat berharga dan tentunya tak ingin disia-siakan oleh pemain belia seperti Genta.

Kalau ditelusuri jejak-jejak pemain sepakbola asal Sumbar yang sempat mencicipi latihan di dua kutub sepakbola dunia, Eropa dan Amerika Latin, Genta memang bukan yang pertama. Entah itu namanya ikut TC Timnas, program khusus tim binaan, atau trial di klub-klub Eropa.

Nama pertama yang harus disebut tentu saja Nilmaizar, pria 51 tahun asal Payakumbuh ini bisa dikatakan salah satu pendobrak tebalnya tembok sepakbola Eropa, tidak hanya bagi pemain asal Ranah Minang, tapi juga Indonesia.

Ketika masuk skuad Tim Garuda II 1990, Nilmaizar dan kawan-kawan sempat menjalani TC di Cekoslowakia. Seminggu setelah pulang ke Indonesia, Nil bersama tiga rekannya; Rochy Poetiray, Agus Yuwono, dan Heriansyah terbang kembali ke negara Eropa Timur itu. Mereka direkomendasikan pelatih Josef Masopust untuk berlatih di klub besar negara itu.

Nil dan Agus berlatih di Sparta Praha, sementara Rochy dan Heriansyah di Dukla Praha. Namun, dalam kompetisi Nil dan Agus dipinjamkan bermain di klub kasta kedua Cekoslowakia, Benossov. Nil sempat bermain disana selama setengah musim. Itulah kiprah Nil, anak Nunang Payakumbuh menembus Eropa.

Sebelumnya, ada yang menyebutkan bahwa Suhatman Imam pernah trial di klub Eredivisie Belanda, Go Ahead Eagles, atas rekomendasi pelatih Timnas saat itu Wiel Coerver. Namun, tidak ada referensi dan bukti tertulis yang cukup valid untuk menunjukan legenda hidup sepakbola Sumbar itu memang pernah mengecap trial di Belanda.

Setelah Nilmaizar, anak Minang lain yang sempat mencicipi Eropa adalah duet Primavera, Gusnedi Adang dan Yeyen Tumena. Mereka berlatih di Tavarone, Italia, melalui Proyek yang didanai oleh pengusaha Nirwan Bakrie, bekerja sama dengan Sampdoria, klub elite Italia saat itu.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top