Pasaman, Prokabar — Bagi para wisatawan yang hobi mencoba kuliner khas daerah, agaknya salah satu makanan khas Pasaman ini, gulai asam durian ikan tali-tali, bisa dimasukan dalam menu makanan wajib dicoba.
Berbahan dasar ikan tali-tali dan rempah-rempah serta durian, ternyata gulai yang satu ini paling laris di warung-warung nasi kampung di Pasaman.
Di sisi lain, ternyata ikan tali-tali sendiri sangat bernilai jual tinggi di Pasaman. “Sejumput saja Rp5000, kalau dihitung jumlah ikannya, tidak sampai 50 ekor,” kata Abdul Gani, salah satu warga yang hobi memasang lukah ikan tali-tali, Rabu (6/3).
Tidak saja gulai, beberapa ibu rumah tangga, ternyata juga kerap membuat rakik yang berbahan dasar ikan tali-tali. “Susah pula menggambarkan rasa ikannya, coba saja lah, kalau sudah masak nanti,” lanjut Gani.
Pantauan Prokabar.com, ikan tali-tali ini memiliki nama latin Nemacheilus pfeifferae. Ikan ini hidup di perairan air tawar, di sungai-sungai kecil. Di Sumatera Barat, ikan yang kerap disebut tali-tali ini, panjangnya sekitar 4,5 cm dengan besar seukuran pensil menulis dan hidup dengan cara bergerombolan. Cara menangkapnyapun tidak mudah, harus memakai perangkap alias lukah khusus yang dibuat dari botol akua atau anyaman. (Ola)
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
