Jakarta, prokabar – Semen Padang FC akan memainkan laga ketiganya di Liga 1, melawan PSS Sleman, Senin (26/8) di Stadion PTIK Jakarta. Bermodalkan selalu kalah pada dua pekan pertama Liga 1 2024/25, dua tim zona merah ini akan saling sikut untuk meraih angka pertama mereka.
baru pekan ketiga Liga 1, Semen Padang dan PSS Sleman sama-sama berada dalam posisi kritis saat berjumpa. Kabau Sirah tak bisa menggelar laga kandang di Padang dan harus menumpang di Stadion PTIK.
Tim asuhan Hendri Susilo merupakan salah satu dari tiga tim promosi yang kesulitan menapaki kerasnya Liga 1 musim ini.
Tim promosi lainnya, PSBS Biak sudah kalah tiga kali, Semen Padang telah menelan dua kekalahan, dan Malut United pun cuma mendapatkan dua imbang.
Perbedaan kelas itu tetap terasa walaupun tiga tim sudah merombak skuad dengan mendatangkan banyak pemain baru.
Padang keok dari Borneo FC dengan skor telak 1-3 pada pekan pertama, lalu dibungkam Bali United pada pekan kedua dengan skor 2-0.
Firman Juliansyah dkk kini terduduk di peringkat 15, hanya satu strip di atas zona degradasi. Jka tak kunjung meraih kemenangan, klub kebanggaan warga Sumatra Barat bisa terseret kembali ke kasta dua musim depan.
Di kubu PSS Sleman, tim asal Yogyakarta itu masih terpaku di posisi dasar klasemen.
Bukan cuma anak buah Wagner Lopes selalu kalah dalam dua laga, mereka juga ditimpa hukuman pengurangan tiga poin.
PSS sebenarnya bisa mempertontonkan sepak bola spartan pada pekan pertama saat kalah 0-1 dari Persebaya.
Namun pada laga kedua di kandang sendiri, walau numpang di Stadion Manahan, justru berbuah performa buruk kekalahan 0-2 dari Persik Kediri.
Wagner Lopes punya beban lebih berat untuk mengangkat timnya yang memulai musim dengan poin negatif.
“Ini pekan yang sangat produktif bagi kami melakukan evaluasi mendalam di lini tengah. Kami banyak berlatih memanfaatkan situasi bagus di pertandingan.”kata Wagner Lopes.
Menilik hasil dan performa kedua tim, rasanya hasil imbang akan menjadi hasil akhir pertandinagn ini. Walau begitu, meraih angka perdana, setidaknya mengurangi tekanan di pundak Hendri Susilo dan Wagner Lopes.
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
