Lusail, prokabar – Keberhasilan Argentina lolos ke final Piala Dunia 2022, usai mengalahkan Kroasia 3-0 di semifinal, Rabu dinihari WIB, tak terlepas dari kontribusi luar biasa sang kapten, Lionel Messi.
Layak jika Messi terpilih menjadi pemain terbaik atau man of the match dari laga semifinal yang berakhir 3-0 di Lusail Stadium itu.
Messi menyumbang satu gol lewat eksekusi penalti, sedangkan dua gol lainnya diborong oleh Julian Alvarez yang juga bermain luar biasa di lini depan Argentina.
Messi memang menunjukkan penampilan spektakuler melawan Kroasia. Selain menyumbang satu gol, La Pulga juga memberi assist brilian untuk gol kedua Alvarez.
Secara keseluruhan, Messi mencatatkan akurasi umpan hingga 85 persen, enam kali memenangi duel, enam kali menyentuh bola di kotak penalti lawan.
Tak cuma itu, Messi juga lima kali melakukan dribble sukses, terbanyak di antara pemain lainnya. La Pulga juga menciptakan dua peluang dan melepas dua tembakan.
Dengan statistik itu, Messi menjadi aktor utama keberhasilan Argentina melenggang ke final Piala Dunia 2022.
The Real GOAT
Kesuksesan Argentina lolos ke partai final Piala Dunia 2022 membuat perdebatan soal GOAT bisa jadi tak lama lagi bakal berakhir.
Selama ini Messi dan Cristiano Ronaldo disebut sebagai dua pemain berlabel GOAT alias Greatest of All Time. Gelar juara mereka di level klub tak usah diperdebatkan lagi, pun dengan penghargaan individu.
Ronaldo sempat dianggap lebih layak mendapat predika GOAT karena ia sukses membawa Portugal juara Euro 2016 dan UEFA Nations League 2019.
Messi pun akhirnya menyamai torehan Ronaldo dengan membawa Argentina juara Copa America 2021 dan Finalissima 2022.
Gelar juara Piala Dunia 2022 sepertinya akan membuat debat kusir soal siapa pemain terhebat sepanjang sejarah usai. Messi bisa jadi bakal lebih layak dinobatbak sebagai GOAT sejati.
Bertabur Rekor
Sementara itu, laga Argentina vs Kroasia menjadi yang ke-25 bagi Messi di Piala Dunia. Artinya, ia pun kini menyamai rekor penampilan terbanyak yang sebelumnya dipegang legenda Jerman, Lothar Matthaus.
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
