Daerah

Wagub Sumbar : Pemuda Harus Punya Soft Skill Untuk Sukses

Dibaca : 975

Padang, Prokabar – Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengatakan pemuda harus berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan diberbagai bidang.

Hal ini disampaikannya pada acara Magister Government Talk Serie 3 dengan tema Pemuda dan Sumatera Barat yang diadakan pada Rabu (27/10) secara hybrid dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober.

“Pemuda harus memiliki soft skill, karena 85% tingkat kesuksesan dapat diraih ketika Kita memiliki soft skill dan terus mengupgrade knowledge serta shoft skill secara terus menerus, karena faktor soft skill lebih menetukan kesuksesan dibanding hard skill,” jelas Wagub Sumbar ketika jadi keynote speaker pada acara seminar yang diadakan oleh IKAFE DPC Padang serta MM Unand ini.

Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa peran pemuda sebagai kontrol sosial, ya harus memiliki etika dan moral yang bagus dalam setiap aspek kehidupan, serta meningkatkan iman dan taqwa. Namun, yang jadi permasalahan sekarang ini adalah, pemuda maunya instan serba cepat dan mudah.

“Jangan jadi pemuda yang taker atau meminta-minta, pemuda itu harus jadi pemuda yang giver atau pemberi. Pemuda itu dituntut harus memiliki kapasitas ilmu yang kuat, memiliki gagasan yang cemerlang untuk menciptakan sesuatu yang baru, serta mengabdi kepada bangsa dan negara dalam rangka NKRI”, harap Audy

Terlebih pada saat pandemi Covid ini, Saya berharap pemuda harus jadi penggerak untuk percepatan vaksinasi serta penerapa protokol kesehatan.

“Jangan sampai pemuda di Sumbar ini juga ikut termakan hoax tentang vaksin ini, malah seharusnya pemuda itu menjadi pendorong percepatan program vaksinasi di Sumatera Barat, karena pencapaian Kita baru diangka 30% lebih atau peringkat 5 dari bawah,” terang Audy

Sementara itu pembicara lainnya Abdul Muhari selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB mengatkan bahwa peran pemuda di zaman covid ini, salah satunya adalah edukasi pentingnya prokes dan vaksinasi.

“Prokes itu tujuanya adalah untuk tidak terpapar dan vaksinasi tujuanya adalah jika terpapar tidak menyebabkan sesuatu yang sangat vital. Oleh karena itu, pemuda yang harus ikut berperan aktif dalam kampanye gerakan prokes dan vaksinasi ini. Misalnya dengan mengedukasi orang-orang terdekat kita untuk tidak termakan hoax bahaya vaksin, lalu mengajak orang terdekat kita untuk ikut vaksin, dan yakinkan mereka bahwa vaksin itu aman,” harap Abdul Muhari.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top