Nasional

Perda MARS Sumbar Pertama di Indonesia


*Marbun dan Endarto Cerdaskan Propemperda

Konsultasi Akhir Ranperda Mars Sumatera Barat Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan Kemendagri Jakarta 28 Desember. Yulizal Yunus Tim Ranperda Disbud mendampingi.

Dibaca : 1.6K

Kata Yulizal Yunus selanjutnya, juga dengan Mars ini, kita ingin mempertahankan jati diri kita di Sumatera Barat. Mars sebagai wujud seni suara (sastra dan musik) merupakan bagian sistem kebudayaan bidang seni, justru dapat memperkuat budaya. Sumatera Barat corenya kebudayaan. Namun kata budaya tidak dikenal di kultur Minang. Karenanya sebagai mewakili lebih luas dari kata kebudayaan dengan seluruh sistemnya adalah kata “adat”, kata Yulizal menjelaskan.

Seperti tadi disebut Direktur Marbun dan Pak Endarto sendiri, dalam Mars Sumatera Barat itu ada bahasa “ibu”. Di antaranya terdapat istilah “bundo”, “hamba” dan kata lainnya juga menjadi bagian butir diskusi sebelumnya, karenanya dapat kami jelaskan kembali kata Yulizal Yunus.

Kata “hamba” dalam Mars Sumatera Barat itu mungkin berbeda dengan kata “hamba” dalam Bahasa Indonesia. Hamba dan penghambaan dalam arti yang sesungguhnya tidak ada dalam struktur (preseance) adat Minangkabau. Karena setinggi-tinggi raja di Minangkbau itu tidak ada singgasana dan raja tidak duduk di singgansana dengan berkipas dayang-dayang kiri kanan dikawal hulubalang raja, tetapi yang ada hanya kedudukan saja, kata Yulizal Yunus mengundang respon memantik diskusi.

+ Karenanya Raja Mulawarman (juga Raja Adityawarman-pen) sukar dilacaklah, tukas Endarto mengundang hadirin terkikik.

Raja di Minangkabau, kata Yulizal Yunus menjelaskan, (karena tidak duduk di Singgasana, makanya tidak ada penghambaan). Raja dengan kedudukannya itu, duduk bersila saja. Tidak duli yang maha mulia. Raja mengambil keputusan senantiasa duduk bermusyawarah dengan quorum perwakilan untuk mengambil mufakat (keputusan) persis seperti sila keempat Pancasila. Jadi hamba tadi dimaksudkan dalam perspektif struktur sosial kaum adat Minang, menunjukan penghormatan dalam kebersamaan, saling menghargai. Lagu dan musik Mars tadi itu yang dalam lirik lagunya ada kata hamba, dimaksudkan adalah pengakuan setiap diri dan kedirian warga Sumatera Barat.

“Artinya setiap diri orang Minang itu kediriannya merendah, bukan sekedar bas abasi, menyebut dirinya hamba,” jelas Yulizal.

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top