Nasional

Perda MARS Sumbar Pertama di Indonesia


*Marbun dan Endarto Cerdaskan Propemperda

Konsultasi Akhir Ranperda Mars Sumatera Barat Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan Kemendagri Jakarta 28 Desember. Yulizal Yunus Tim Ranperda Disbud mendampingi.

Dibaca : 1.6K

“Mars Sumatera Barat”, respon Maigus
Kata Endarto, “nanti pada ketentuan umum bisa dijelaskan, yang dimaksud Mars adalah bla bla… Dalam konteks mars ini dijelaskan pula, bukan Sumatera Barat provinsi saja… Supaya tidak ada konotasi lain… apa itu Mars Sumatera Barat? Fokuskan Mars lagu Sumatera Barat, jangan sampai jadi polemik pula. Lagu kebersamaan Sumatera Barat. Mars itu kan Bahasa asing juga, bukan Bahasa kita (meski sudah biasa dipakai sebagai istilah, pen). Apakah ini local wisdom, lagu daerah Sumatera Barat, atau apa, coba direnung ulang! Kata Endarto”.
“Kan ada juga dua genre lagu, yakni hymne dan mars…”, tukas hadirin serentak.

“Dalam dunia sastra, ketika sudah menyebut mars, di dalamnya sudah makna lagu, karena mars itu satu genre sastra seperti diamanatkan Naskah Akademik mengantarkan Perda Mars ini ke DPRD”, kata Yulizal Yunus menambah penjelasan.

“Yes, maka itu filosofinya mars. Namun untuk menjelaskan penting dijelaskan dalam ketentuan umum Ranperda Mars itu. Supaya tidak diplesetkan, dan selanjutnya dipatenkan seperti yang diamanatkan Direktur Marbun”, saran Endarto.

Di akhir diskusi, anggota Komisi V Buya Mulasin mengambil kesempatan memberi penekanan apa yang disebut Direktur Marbun, Sumbar segera menyelesaikan sisa 17 Ranperda tahun 2021 yang sedang dibahas dan yang terhutang sampai tahun 2022. Endarto merespon dengan menekankan maksud Direktur Marbun. Terkait dengan 14 dari 17 Ranperda Sumbar tadi nanti tolong cross check. Pak Hidayat sudah saya telepon, tolong. Tapi saya akui hebat Sumbar itu pokoknya cendekiawan, lah rancaklah semuanya. Itu, angkat tangan saya. Dalam segi ilmu bidang apa saja ada, kata Endarto memberi reward Sumbar
“Tapi itu… ada juga”, tukas pak wali
“Tapi bagi saya ada satu…. Yang satu itu copet cinta”, kata Endarto memancing tawa lebar bersama dan bermakna kultural.

“Jadi Buaya Mulasin, sapa Endarto, propemperda Sumbar yang tidak terselesaikan 2021, seperti Ranperda Mars ini, pastilah tahun 2022. Sekarang bagaimana menumpangkannya ke tahun anggaran 2022, karena di situ kuotanya baru 25 %, capaiannya masih terbatas. Jadi perlu diingatkan pak Ketua Komisi V, pak Sekreatis dan pak Wali dan anggota lainnya, nanti akan ada kebersamaan. Sumbar biasanya kalau sudah sampai di siko ndak ado nan babaliak do (di siko tidak ada yang dibalikan), Lancar biasanya, kata Endarto mereview rewardnya menggelitik.

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top