Prokabar.com – Artificial Intelligence (AI) atau yang biasa kita kenal dengan nama kecerdasan buatan adalah simulasi dari kecerdasan yang dimiliki manusia, dan dirancang dalam mesin serta diprogram sehingga bisa berpikir layaknya manusia.
Dari pendapat ahli yaitu Mc Leod dan Schell kecerdasan buatan diartikan sebagai aktivitas penyediaan mesin, seperti komputer dengan kepandaian.
Dengan fungsi untuk memperlihatkan perilaku.
Yang mana hal itu diklaim sama cerdas dengan jika kepandaian tersebut ditampilkan dari manusia.
BACA JUGA : Pertama dalam Sejarah, Rusia Siap Buat Film di Luar Angkasa
Dari pendapat di atas, dapat kesimpulan bahwa AI adalah sistem komputer yang dapat melaksanakan hal-hal yang pada dasarnya harus pakai tenaga manusia atau kecerdasan manusia.
Namun dapat diatasi dengan teknologi yang sumber dayanya bukan dari manusia.
AI butuh pengalaman dan data agar bentuk dari sistem cerdas dapat kian baik.
Langkah penting pada proses AI adalah learning, reasoning dan self correction. AI butuh belajar guna tambah pengetahuan.
Pada masa sekarang, AI telah banyak hadir dalam aspek kehidupan serta sering digunakan dalam beragam bidang kehidupan.
Yang biasa kita lihat pada masa sekarang, jenis AI yang sering orang fungsikan adalah asisten virtual Google dan Siri.
BACA JUGA : Baru Dua Hari ke Sekolah, Pelajar di Padang Kembali Belajar Daring
Meski bukan sesuatu yang baru, kecerdasan buatan adalah terobosan yang selalu menarik perhatian.
Bentuk temuan canggih itu juga dapat jadi alternatif pada aspek hidup manusia.
Tak hanya jadi asisten atau pengganti kerja manusia saja, AI juga punya fungsi lebih.
Yaitu mampu memberikan feedback layaknya manusia pada umumnya.
Hingga saat ini, AI masih menjadi bagian penting pada smartphone dan komputer, dan kemungkinan akan terus berkembang seiring perkembangan zaman dan teknologi. (MG1_ash)
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
