Kesehatan

Penekanan Angka Stunting, Asupan Gizi Harus Diperhatikan

Dibaca : 355

Jakarta, Prokabar – Orangtua diharapkan lebih memperhatikan asupan kandungan gizi pada anak dibanding sekedar perut kenyang.

Seperti yang disampaikan Khofifah, selaku Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal saat sosialisasi dan KIE BKKBN bersama Mitra Kerja Nur Nadlifah yang merupakanAnggota Komisi IX DPRI RI.

Acara yang dihadiri lebih dari 160 peserta di Desa Kambangan Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal ini juga menekankan tentang pentingnya asupan gizi yang diyakini mencegah stunting.

“Asupan gizi seimbang pada anak mesti diperhatikan agar terhindar dari stunting, yakni gangguan pertumbuhan atau kekerdilan karena kurang gizi kronis. Kabupaten Tegal masih menduduki peringkat tinggi kasus stunting di Indonesia. Sehingga, perlu penanganan lebih intensif,” jelas Nur Nadhlifah.

Ditambahkannya supaya perangkat desa, bidan desa, kader desa TKSK bersinergi, bersama-sama mencegah stunting.

Antara lain, mengedukasi masyarakat mengenai cara mengolah makanan bergizi, beragam dan seimbang, melakukan penimbangan balita secara teratur, pemberian makanan tambahan, serta memperhatikan pola asuh dan memastikan orang tua atau pengasuh balita benar-benar memperhatikan apa yang dimakan balita.

“Jangan sampai mengonsumsi makanan yang bikin kenyang tapi tidak bergizi,” ujarnya.

Selain itu, Dra. Farida Sumarlin, M.Si (Ketua Tim Pokja Dalduk Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah) menyampaikan bahwa balita juga harus diberi tambahan multivitamin, minum kapsul vitamin A pada Februari dan Oktober, serta menggunakan garam yang beryodium.

Baca Juga : Menuju Indonesia Emas. Tanah Datar Serius Tekan Stunting

Dia juga menekankan agar masyarakat menjaga kondisi kesehatannya. Selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dengan stop buang air sembarangan, menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19, serta membasmi tempat perindukan nyamuk agar terhindar dari demam berdarah, terutama saat cuaca seperti sekarang.

“Jangan lupa tetap merencanakan keluarga sejahtera melalui program KB, serta memanfaatkan kartu BPJS atau KIS untuk anak yang mengalami tumbuh kembang yang kurang,” beber Farida. (beb)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top