Daerah

Mimpi Museum Sastra Nur St. Iskandar, Memperkuat Maninjau Sebagai Wisata Sastra

Ruang Baca Rumah Baca Nur St. Iskandar.

Ruang Baca Rumah Baca Nur St. Iskandar.

Dibaca : 2.0K

Diskusi pun berlanjut. Jusni mengatakan Rumah Baca Nur Sutan Iskandar itu didirikan dan diresmikan Pemda Agam pada 26 Januari 2006 lalu, pada saat Kabupaten Agam dinahkodai oleh Aristo Munandar. Koleksi saat ini sudah ada sebanyak 250 buku. Koleksi buku khusus karangan Nur Sutan Iskandar sendiri hanya ada 15 buku. Belum memadai.

Ditambah lagi suasana ruangan sekitar empat kali dua meter persegi; berada di ruang depan, masih sangat sederhana dan tidak menarik sama sekali. Tidak ada hiasan yang menarik, sehingga membuat orang agak kurang terpikat untuk berkunjung.

“Saya sudah berupaya semaksimalnya, melakukan upaya pengelolaan dan pengajuan bantuan berbagai pihak agar Rumah Baca dan Rumah Gadang Baajuang ini termanfaatkan dengan baik. Karena lemahnya daya yang saya miliki, membuat saya hanya mampu bertahan sesuai kondisi yang ada,” tuturnya.

Ruang Baca Rumah Baca Nur St. Iskandar.

Ruang Baca Rumah Baca Nur St. Iskandar.

Secara lisan telah dilakukan upaya pengajuan permohonan ke berbagai pihak. Agar koleksi buku dapat bertambah banyak. Meminta bantuan dari berbagai pihak yang ia kenal, untuk melengkapi koleksi karangan mantan Kepala Pengarang Balai Pustakan itu. Namun, sangat disayangkan, hingga saat ini belum ada seorang pun yang merespon.

“Saya tidak mampu mengoperasikan komputer untuk menambah lebih informasi terkait Rumah Baca Nur St. Iskandar. Namun, saat ini saya memiliki dua orang anak, dapat membantu saya nantinya. Saya berharap ada penggiat atau pemerhati yang dapat membantu saya mengembangkan potensi Wisata Sastra ini,” terangnya.

Nur Sutan Iskandar memiliki nama asli Muhammad Nur. Lahir di Sungai Batang, 3 November 1893. Meninggal di Jakarta, 28 November 1975 (umur 82 tahun). Pernah bekerja di Balai Pustaka sebagai kolektor naskah karangan. Dan menjabat Pimpinan Redaksi Balai Pustaka (1925-1942). Diangkat menjadi Kepala Pengarang Balai Pustaka pada 1942-1945.

Seorang sastrawan paling produktif diangkatannya. Selain pengarang, juga menyadur dan menerjemahkan buku-buku karya pengarang asing. Seperti Alexandre Dumas, H. Rider Haggard dan Arthur Conan Doyle.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top