Lebaran

Lebaran Lebih Awal, Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Tetap Hargai Yang Lagi Berpuasa

Dibaca : 451

Padang, Prokabar — Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Pauh Kota Padang melaksanakan salat Ied, hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah di Musala Baitul Makmur, Pauh, Padang, Senin, (3/6/).

Meski lebih cepat melaksanakan hari raya idul fitri, namun mereka tetap menghormati umat yang tengah menunaikan ibadah puasa.

“Kami sudah pesankan ke seluruh jemaah, kalau kita diluar tidak boleh merokok atau makan sembarangan tempat. Kita hormati yang masih berpuasa,”sebut, Sekretaris Tarekat Naqsabandiyah Padang, Edizon.

Menyikapi perbedaan perayaan hari raya Idul Fitri, Edizon berpendapat perbedaan adalah keindahan dalam beragama.

“Perbedaan tidak seharusnya membuat muslim terpecah, tetapi bagaimana agar saling menjaga,” kata dia

Sebelumnya, setiap tahunnya jemaah tarekat Naqsyabandiyah selalu melaksanakan puasa selama 30 hari. Jemaah Naqsabandiyah tidak pernah melakukan puasa selama 29 hari seperti yang dilakukan sebagian muslim lainnya.

Menurutnya, penghitungan tanggal tersebut berdasarkan metode hisab dan rukyat yang ada dalam kitab Munjid, yaitu kitab yang dijadikan pegangan oleh ulama jemaah Naqsabandiyah secara turun menurun sejak dahulunya.

“Kemarin kita sudah sampai puasa 30 hari. Sekarang sudah 1 Syawal. Kita merayakan lebaran perhitungannya kita punya dua metode, yakni hisab dan rukyat. Rukyat itu kita melihat hilal, hisab kita menghitung. Kita mulai dari nisfu Sya’ban, 21 hari kemudian baru tetapkan 1 Ramadhan. Hitungan kita sesuai dengan kitab yang kita punya yaitu Munjid, maka bertemulah antara hisab dan rukyat tadi,” kata Edizon. (gas)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top