Nasional

LDII Dorong Penerapan Digitalisasi di Dunia Pendidikan

Dibaca : 524

Kepala Pusat Teknologi, Komunikasi dan Informasi Kemendikbud Gogot Suharwoto mengatakan pendidikan bisa bertahan dan bersaing kuncinya ada pada guru.

“Guru harus bisa memahami, karakteristik anak didik sekarang secara genetik berbeda dengan para orangtua,” ujarnya.

Ia mengatakan revolusi industri 4.0 memiliki risiko melahirkan terminologi baru. Gambarannya, jika dulu pekerjaan produsen dan konsumen terpisah, maka sekarang konsumen bisa mengerjakan pekerjaan produsen.

Guru juga harus memperhatikan prinsip mampu menerapkan teknologi yang terintegrasi, sistematis, dan efektif. Walaupun demikian, teknologi tetaplah alat. Agar siswa-siswa di era milenial mampu bekerja sama dan termotivasi, guru memiliki peran yang penting.

Untuk mengakomodir hal itu, Kemendikbud memiliki platform digital berupa Rumah Belajar. Di dalamnya terdapat konten audio visual yang dapat diunggah oleh para pakar pendidik. Contohnya adalah simulasi pembelajaran yang dilakukan para pengajar.

Di waktu yang sama, LDII melaunching Pondok Belajar Profesional Religius yang bisa diakses di Pondokbelajar.ldii.or.id. Platform digital ini mengakomodasi para pelaku dan pakar pendidikan dilingkungan LDII  seperti guru, mubaligh mubalighot, orang tua, pamong, yayasan, hingga ketua pesantren.

Ketua DPW LDII Sumatera Barat M Ari Sultoni SH MH mengatakan pihaknya mengirimkan tiga perwakilan untuk mengikuti kegiatan Lokakarya Nasional yang digelar DPP LDII di bidang ekonomi dan pendidikan tersebut yakni Wakil Ketua H Bustari Badal, Wakil Sekretaris Rohmat Syahrin dan Ketua Biro EPM H Novrialdi Djoelius

LDII telah menggelar lokakarya nasional di bidang pendidikan dan ekonomi. Hal tersebut dilakukan, agar warga LDII dapat memanfaatkan revolusi industri 4.0, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pemanfaatan bisnis-bisnis baru, akibat menyatunya komputer, internet, dan teknologi komunikasi.

Masalah kultur menjadi penting, sebab secanggih apapun teknologi tanpa perubahan kultur atau karakter, hal tersebut mengakibatkan teknologi menjadi tak berfaedah

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top