Nasional

Ini Pandangan Mekominfo terhadap Pers Nasional

PAMERAN KARYA PERS DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Dibaca : 553

Surabaya, Prokabar — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai insan pers harus tetap menunjukkan optimistisme dalam menghadapi digitalisasi.

“Kita khawatir boleh tapi harus tetap tunjukkan. Saya tidak khawatir mengenai perubahan yang terjadi saat ini, dengan digitalisasi,” jelas Rudiantara saat pembukaan  Konvensi Nasional Media Massa dalam rangkaian Peringatan Hari Pers Nasional 2019 di Hotel Sheraton, Surabaya, Jawa  Timur, Jumat (08/02).

Menteri Rudiantara sempat menyinggung tema yang diambil dalam Diskusi Konvensi Media Massa.

“Kalau kita melihat judulnya Media Massa Di Tengah Terpaan Winner Takes All Market. Saya agak heran, pers di Indonesia jurnalis indonesia, pemilik pers Indonesia selalu berpikiran positif. Ini judulnya rada-rada khawatir gitu… Kita seolah habis dengan digitalisasi ini,” ungkapnya.

Menurut Menteri Kominfo, dalam pembahasan berkaitan dengan industri media atau pemberitaan, ia selalu memisahkan antara konten dengan media.

“Saya pisahkan antara konten dengan medium. Konten itu bergantung pada kemampuan sumber daya manusia, kuncinya adalah profesionalisme dari jurnalis di Indonesia,” ujarnya seraya menyepakati uraian Ketua Dewan Pers Yoseph Stanley Adi Prasetyo tentang profesionalisme jurnalis.

Mengenai digitalisasi,  Menteri Kominfo menilai perubahan itu sebagai peristiwa yang tidak bisa dihindari. Meskipun demikian, digitalisasi tetap membutuhkan kesiapan sumber daya manusia.

“Perubahan dari media cetak menuju media elektronik, hingga sekarang perubahan kepada media online sekarang kepada media sosial itu tidak bisa kita hindari. Apapun platformnya kembali kepada konten, kembali ke SDM,” ungkap Rudiantara.

Untuk itu, dirinya mendorong jurnalis dan pemilik media memanfaatkan digitalisasi yang tengah berlangsung untuk menumbuhkembangkan ekonomi Indonesia.

“Ada asosiasi, PWI, AJI, IJTI ada juga SPS. Bagaimana digital itu dimanfaatkan untuk menumbuhkembangkan ekonomi? Bagaimana mendorong pertumbuhan dari enterpreneur atau UKM di Indonesia,’ ungkapnya.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top