Nasional

Ini Bencana Paling Dominan Selama Bulan Agustus

Dibaca : 560

Jakarta, Prokabar — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan kejadian bencana paling dominan sepanjang Agustus 2019. Insiden ini dipicu cuaca kering yang masih akan berlangsung hingga Oktober nanti.

Berdasarkan keterangan dari Petugas Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Adi Ripaldi sebanyak 97% wilayah zona musim Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Kemungkinan musim hujan di Jawa bagian barat akan terjadi pada akhir Oktober, sedangkan wilayah lain pada November hingga Desember.

Kondisi musim kemarau masih terus diwaspadai terhadap potensi karhutla yang meluas khususnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Sementara itu menurut Perwakilan LAPAN Indah Prasasti indikator kemudahan kebakaran pada beberapa wilayah di Indonesia perlu mendapatkan perhatian. Indah menyampaikan provinsi yang masih perlu menjadi perhatian dalam penangangan karhutla adalah Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Sementara itu, catatan BNPB pada awal hingga akhir Agustus 2019 telah terjadi 151 bencana yang berdampak pada korban meninggal 13 jiwa, luka-luka 7 dan mengungsi atau terdampak sejumlah 10.533. Sedangkan kerusakan, sebanyak 1.498 rumah mengalami kerusakan dengan kategori berbeda. Korban meninggal timbul dipicu oleh gempa bumi, sedangkan rumah rusak dominan oleh gempa bumi dan disusul puting beliung serta banjir.

Sebaran kejadian bencana tertinggi masih di Pulau Jawa, disusul Sumatra dan Kalimantan. BNPB memonitor tiga wilayah dengan jumlah kejadian tertinggi dan berurutan yaitu Jawa Timur dengan 43 kejadian, Jawa Tengah 20, Jawa Barat 13. Sedangkan wilayah Sumatra, jumlah kejadian tertinggi di Provinsi Aceh dengan 18 kejadian. Kejadian bencana tertinggi  pada wilayah Kalimantan yaitu di Kalimantan Selatan dengan 11 kejadian.

Sementara itu, pada periode Januari hingga Agustus 2019 ini sebanyak 2.524 kejadian bencana terjadi di wilayah nusantara. Dari sederet kejadian, korban meninggal mencapai 402 jiwa dan hilang 27, sedangkan kerusakan rumah 37.906 unit. Kerusakan rumah tersebut dengan kategori berbeda, dengan rincian rusak berat 7.644 unit, rusak sedang 6.575, dan rusak ringan 23.687. Sedangkan jumlah warga yang menderita akibat bencana mencapai 3.464.347 jiwa.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top