Daerah

Bencana Longsor Menghantui Warga Galapuang Dan Pandan

Dibaca : 382

Agam, Prokabar – Bencana longsor masih menghantui masyarakat Jorong Galapuang dan Pandan, Kanagarian Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Pasalnya, setiap hujan lebat melanda daerah tersebut, sering disusul dengan kejadian longsor atau galodo.

Menurut Sofian (58), salah seorang warga Pandan, baru-baru ini telah terjadi galodo di aliran sungai didekat rumahnya. Beruntung kejadian tersebut tidak sampai ke rumahnya.

“Kejadian berlangsung sekitar dua minggu lalu. Hujan sangat deras sudah berlangsung sejak pukul 3 sore. Sekitar pukul 5 sore, terdengar dentuman keras seperti gempa besar disertai getaran tanah yang sangat kuat. Kami pun keluar rumah untuk mencari sumber suara. Terlihat jembatan penyeberangan dari arah utara, sudah tertutup lumpur dan bebatuan besar,” ungkap Sofian.

Ia melanjutkan setelah dilakukan pengecekan, akses jalan satu-satunya penghubung masyarakat setempat sempat lumpuh dan terputus. “Ternyata ada tiga titik longsor yang menutupi badan jalan. Sehingga tidak bisa dilalui kendaraan,” terangnya.

Bencana longsor dan galodo sering terjadi, terutama di saat hujan deras melanda daerah tersebut. “Kami masih kuatir, kejadian serupa kembali terjadi. Kemungkinan, kondisi hulu sudah mengalami kerusakan. Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak,” ujarnya.

Sebelumnya, pada bulan Juni, bencana longsor dan banjir juga dialami Jorong Galapuang. Akibatnya, sebuah Masjid dan rumah dipenuhi lumpur dari aliran anak sungai.

“Kejadian sempat berulang sebanyak 3 kali. Menurut masyarakat setempat, ada batu besar menghambat saluran anak sungai sehingga meluap ke lokasi yang tidak seharusnya. Agar itu tidak terjadi lagi, dibutuhkan alat berat memindahkan batu besar tersebut,” terangnya.

Kami berharap lanjutnya, kondisi ibi harus dirumbukan bersama-sama. Seluruh lapisan masyarakat Kanagarian Tanjung Sani bersama Pemerintah Daerah, harus mencarikan solusinya. Agar ancaman longsor atau galodo tidak menimbulkan kerugian materil maupun bahkan nyawa manusia nantinya.

“Kita harus memikirkan dan mencari solusi bersama-sama, agar permasalahan bencana ini tidak kembali sering terjadi di kampung halaman kita ini,” pungkasnya. (rud)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top