Daerah

Bayi Meninggal Karena Protokol Covid 19 di RSUP M. Djamil, Begini Kronologisnya

Dibaca : 789

“Setelah sampai di Rumah Sakit M Djamil Padang sekitar Pukul 2  Rabu siang, bukannya langsung mendapatkan perawatan, kami malah tidak diacuhkan, tidak disambut, tidak dilayani bahkan lebih satu jam ia didalam mobil ambulance bersama anaknya yang digendong bapaknya. Bahkan sampai-sampai sopir ambulance membrontak disana karena oksigen yang terpasang ke  bayi sudah habis,” lanjutnya.

Rydha juga menyebut Petugas M Djamil tidak memberikan alasan mengapa mereka menolak, ketika saya protes dan berdebat mereka akhirnya menerima. Bahkan setelah diterima bukannya diberikan pertolongan pertama, mereka malah langsung membawa anak saya ke ruang Isolasi sesuai dengan protokol penanganan Covid 19.

“Pihak M Djamil memperlakukan anak saya seperti penanganan protokol Covid 19 dan menyebut anaknya berstatus PDP, padahal sebelum di bawa ke Rumah Sakit M Djamil, bayi saya tidak ada gejala Covid 19, bahkan pihak Rumah Sakit Aisyah Pariaman menyebut penyakit anak saya kemungkinan infeksi paru-paru karena air susu. Apalagi sejak lahir anak saya sehat dan belum pernah sakit. Namun tidak satupun petugas M Djamil yang menemui kami untuk menjelaskan penyakit yang diderita Isyana. Karena terlambat mendapatkan pertolongan bayi mungil itu akhirnya meninggal dunia sekitar Pukul 5 Rabu sore (29/4),” ungkap Rydha sambil menangis.

Pihak Rumah Sakit M Djamil Padang pun tidak mengizinkan jasad Isyana untuk dibawa pulang, bayi ditahan karena alasan Covid dan harus menjalani prosedur Covid 19 sampai kepemakamannya. Sementara hasil ronsen pun tidak juga diberikan.

Namun Rydha dan suami beserta keluarga lainya tidak menerima anaknya diperlakukan dengan prosedur Covid 19. Namun setelah bersitengang dengan pihak Rumah Sakit sekitar pukul setengah 10 Rabu malam, Rydha dan suaminya bisa membawa pulang Isyana.

Bahkan sesampai di rumahnya di Kelurahan Jawi-Jawi Pariaman ia sudah ditunggu oleh petugas kesahatan Kota Pariaman menggunakan APD lengkap. Bahkan rumahnya sempat dilakukan penyemprotan menggunakan disinpektan karena diduga PDP.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top