Ekonomi

Pasar Rakyat dan Kisah-kisahnya

Sejumlah pedagang berjualan di pasar tradisional (balai)

Dibaca : 404

Padang, Prokabar – Pasar rakyat dulu ada di nagari-nagari atau desa.
Pasarnya bersambung. Jika di nagari A hari Ahad maka nagari berikut Senin, berikutnya Selasa dan seterusnya. Banyak nama nagari diambil dari hari pasar. Pakan Akaik, Balai Jumat, dan sebagainya.

Para pedagang tak pulang ke rumah biasanya. Namun, berjalan dari pasar ke pasar setiap hari. Itulah awalnya muncul sebutan ” galeh babelok”
Selain itu muncul pula “galeh kumango” yaitu pedagang yang menjual apa saja, asal yang menyangkut kebutuhan rumah. Periuk, peniti, semat, jarum, kunci, kawat, kain, benang, pisau, cangkir dan entah apalagi.

Doeloe pedagang bergerak dengan pedati, sekarang pakai pickup.

Pasar rakyat selalu ada loos dan bea pasar. Sekarang pasar itu yang sedang merana. (laf)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top