Peristiwa

Gempabumi Pariaman Dipicu Akifitas Subduksi Lempeng

Dibaca : 620

Pariaman, Prokabar – Hari Selasa (05/09/2017) pukul 09:52:13 WIB, wilayah laut Pariaman diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG Stasiun Geofisika Silaing Bawah Padang Panjang menunjukkan bahwa gempabumi terjadi dengan kekuatan M=4.2 Skala Richter. Pusat gempabumi terletak pada 1.24 LS dan 99.73 BT, tepatnya di laut 82 km Barat Daya PARIAMAN-SUMBAR pada kedalaman 20 km. 
Hasil laporan masyarakat menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di wilayah Kota Padang dan Kota Pariaman pada skala II SIG-BMKG (II-III MMI) serta Kota Padang Panjang pada skala intensitas I SIG ( I MMI )

Gempabumi ini diindikasikan masih gempa susualan dari gempabumi 1 September 2017 dengan kekuatan M=6.0, yang dirasakan di daerah Padang, Pariaman, painan, dan Kep. Mentawai II SIG-BMKG (V MMI), Padang Panjang dan Bukittinggi II SIG-BMKG (IV MMI), Limapuluhkota, Tanah Datar, Solok, Muko-muko II SIG-BMKG (II-III MMI), serta Kepahiang I SIG-BMKG (I-II MMI). Menginat jaraknya hanya 10km dari pusat gempa tanggal 1 September 2017. Berdasarkan monitor BMKG Padang Panjang ini adalah gempa susulan yang ke 3.

Wilayah Sumatera Barat merupakan wilayah yg tingkat aktivitas kegempaannya tinggi, Periode Januari-Juli 2017 total kejadian gempabumi diwilayah Sumatera Barat dan sekitarnya sebanyak 307 kali.

Data kegempaan setempat memang menunjukkan bahwa wilayah Pariaman termasuk kawasan dengan tingkat aktivitas kegempaan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena keberadaan sesar Mentawai dan zona subduksi di wilayah ini. (rls)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top