Daerah

Fasilitas Umum Banyak Rusak Di Pasaman, Warga Butuh Perbaikan

Tangkapan layar salah seorang warga mencoba memperbaiki fasilitas umum yang rusak demi mengamankan lahan pertanian yang ada di sekitar lokasi jalan Tapus-Lundar. (ist)

Dibaca : 1.6K

Pasaman, Prokabar – Pemerintah Kabupaten Pasaman sibuk meraungkan Pasaman tujuan wisata. Apa-apa tujuan wisata. Bahkan di setiap kegiatan Bupati Pasaman Sabar AS, mulut beliau tidak luput menyebut Pasaman tujuan wisata. Begitu juga dengan program-program unggulan lainnya yang dinilai cetar dan membahana.

Agaknya, retorika tak seperti kenyataan. Meleset. Pekerjaan yang jelas di depan mata, tak terkakok. Banyak fasilitas umum yang rusak, jalan berlubang parah, bahkan dunia pendidikan juga tidak baik-baik saja, iuran sumbangan sukarela tapi wajib berkedok infaq kembali marak. Kemana pak Sabar, jangan jauh-jauh, warga butuh.

Contohnya, di Jalan Tapus-Lundar, tepatnya di dekat polongan Kampuang Pasir. Kondisi salah satu polongan di jalan ini ambruk. Parah sekali. Keadaan ini pun viral di platform facebook yang dibagikan pemilik akun Rahmi Febrianti.

Akibat jalan rusak ini pun, aktifitas warga yang hendak ke Pasar Tapus terganggu. Bila hendak keluar kampung harus memutar dulu ke jalan Padang Gelugur.

Salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya, kondisi ini sudah menahun. Awalnya rusak ringan, kini rusak parah. Sewaktu rusak ringan, pihak masyarakat sudah mengajukan perbaikan dan dituangkan dalam rencana kerja musyawarah perencanan pembangunan (Musrenbang) nagari. Tapi tidak digubris. Hingga tahun 2024 pun sudang hampir habis setengahnya. Berupaya masyarakat memberpaikinya dengan kemampuan yang ada, tapi tahannya hanya sementara. Parahnya, kondisi ini membuat lahan pertanian teraganggu.

Di lain sisi, kondisi mushalla yang ada di TWA Rimbo Panti juga sangat hancur. Tidak bisa lagi dipakai. Padahal ini jelas-jelas berada di salah satu objek wisata andalan Pasaman.

“Kemana Pak Sabar? Pekerjaan yang jelas dan menahun terbangkalai saja tak kunjung diperbaiki. Masa iya mushalla sekecil ini tidak bisa dianggarkan biaya pembangunannya,” kata Ando, salah satu warga yang singgah dalam perjalanan untuk shalat di TWA Rimbo Panti.

Bergeser ke komplek perumahan yang ada di belakang Gelora Tuanku Rao. Sudah hampir semeter ruas jalan amblas dimakan air. Ini pun sudah menahun dan tak kunjung ada titik terang dari pemerintah untuk diperbaiki. Kemana lagi mau digeser? Masalah kecil semuanya, tapi tak terkakok. (Ola)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top