Daerah

Restopeksi Kampung Ulama dengan Napak Tilas Buya Hamka

Kegiatan Kemah Bakti dan Napak Tilas Buya Hamka mengajak 15 unit sekolah Piloting Agam Cakap.

Dibaca : 553

Lubuk Basung, Prokabar – Buya Hamka merupakan sosok ulama teladan yang sangat banyak dicintai umat muslim.

Perjuangan hidup dan kesungguhan hatinya untuk menggali ilmu membuktikan tidak selalu melalui pendidikan formal manusia itu bisa mencapai kualitas terbaik dan hebat.

Buya Hamka atau singkatan Haji Abdul Karim Malik Amrullah ini berhasil memperoleh gelar doktor dan profesor dari sejumlah universitas ternama dunia.

Baca Juga : SekDisParpora Agam Kupas Museum Buya Hamka dari Sudut Pandang Wisata Edukasi

Seperti di Al Azhar, Kairo Mesir, Negeri Jiran Malaysia dan salah satu universitas ternama di Ibu Kota Jakarta. Tafzir Al Azhar dan ratusan karya ilmiah dan karya sastra berhasil terbit dan masih jadi bacaan favorit banyak kalangan.

Karya itu lahir sering melalui proses yang sangat sulit dan kerja keras. Apalagi pada masa itu masih perjuangan melawan penjajahan Belanda, Jepang, Sekutu hingga pemberontakan PKI.

Adanya Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Nagari Sungai Batang, dan dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam semakin memberi wadah dan kesempatan banyak orang. Terutama merestopeksi masa lalu ulama besar itu.

Baca Juga : Sungai Batang Program Akademisi Surau, Bercita Lahirkan Generasi Hamka

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Isra mengatakan, dalam kesempatan tahun ini tepatnya Selasa (2/8) lalu, kembali berhasil mendapatkan Dana Alokasi Khusus untuk pengembangan dan pemanfaatan Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.

Melalui kegiatan Kemah Bakti dan Napak Tilas Buya Hamka mengajak 15 unit sekolah Piloting Agam Cakap.

“Sebanyak 500 orang siswa beserta guru dari 15 unit sekolah menengah pertama berpartisipasi kegiatan ini. Dari kegiatan ini, setiap peserta menampilkan kreatifitas seni budaya melalui sejumlah lomba,” ungkapnya, Kamis (4/8) kemaren.

Selain penampilan kesenian tradisional, juga mengikuti lomba Tahfidz, Lomba Khutbah Jum’at gaya Buya Hamka, Lomba Yel-yel Museum Buya Hamka Dan terakhir Napak Tilas Restopeksi Buya Hamka.

“Melalui kemah bakti dan napak tilas ini kita harapkan pelajar dapat menanamkan kembali nilai-nilai kepahlawanan dan pejuang sejati. Menunjukan karakter Minangkabau sejati seperti Buya Hamka, M. Natsir, M. Hatta, Agus Salim dan lainnya,” ujarnya.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top