Nasional

​Sambangi Bursa Efek, Presiden Jokowi: Manfaatkan Momentum Kepercayaan Pasar

Dibaca : 1.1K

Presiden Joko Widodo siang ini, Selasa, 4 Juli 2017, menyambangi Bursa Efek Indonesia (BEI) di kawasan Sudirman, Jakarta, untuk meninjau langsung aktivitas yang ada di bursa efek. Selain itu, ia juga sempat bertemu dengan para pelaku pasar dan berbicara selama beberapa waktu kepada mereka.
Kedatangan Presiden tersebut diakuinya untuk melihat bagaimana kondisi bursa efek setelah libur lebaran berakhir. Secara khusus, ia mengapresiasi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat ditutup pada angka sekira 5.910.

“Kemarin sempat saya lihat Indeks Harga Saham Gabungan ditutup naik di angka sekitar 5.910. Ini sebuah pencapaian lompatan yang sangat tinggi menurut saya,” ujarnya.

Bagi Presiden, hal tersebut merupakan pertanda yang sangat baik bagi Indonesia. Karena kenaikan IHSG itu menunjukkan makin kuatnya kepercayaan pasar pada pergerakan ekonomi nasional.

“Saya ingat tahun yang lalu, bulan Juli, Indeks Harga Saham Gabungan kita tembus ke angka 5.000-an. Dan saat itu saya juga ingat, Pak Dirut BEI jalan kaki dari sini ke Pondok Indah. Saya tidak mengerti kalau nanti tembus 6.000 ini mau jalan dari mana ke mana,” kata Presiden yang langsung disambut tawa.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden berujar bahwa para pelaku pasar di Tanah Air harus selalu optimis bahwa ekonomi Indonesia akan semakin baik. Apalagi saat ini momentum yang ada dirasa sangat mendukung hal tersebut.

“Ini momentumnya sangat bagus setelah Fitch Ratings, Moody’s, kemudian S & P memberikan _investment grade_ kepada kita setelah 20 tahun semenjak 1997. Gunakan kepercayaan ini sebaik-baiknya untuk membangun sebuah persepsi bahwa kita memang baik, layak untuk diberikan predikat layak investasi,” ucapnya.

Ia kemudian mengingatkan bahwa jangan sampai momentum yang ada ini menjadi terbuang percuma dengan terfokus pada hal-hal yang tidak produktif. Sebab, selama 8 bulan terakhir, Presiden menyebut bahwa energi kita terpakai untuk hal-hal yang tidak produktif.

“Saya mau pikiran dan tenaga saya habis, tapi harus menghasilkan sesuatu, negara ini harus mendapatkan sesuatu,” ia menegaskan.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top