Jakarta, Prokabar – Maraknya perkembangan e-commerce dl Indonesia beberapa tahun belakangan inl, turut mendorong peningkatan arus distribusi barang melalui perusahaan kurir dan logistik.
Gambaran tentang pertumbuhan bisnis logistic di tanah air dapat mengacu kepada perdagangan dalam jaringan atau e-commerce di Indonesia yang nilai transaksinya pada tahun 2017 mencapai sebesar 130 milyar USD.
Angka tersebut meningkat 5,7 kali lipat dari perdagangan tahun 2016 sebesar 22,6 milyar USD dan maslh akan terus bertambah di tahun-tahun selanjutnya. Sehingga di tahun 2020, pertumbuhan e-commerce di Indonesia mencapai 130%.
Menyikapi perkembangan yang meningkat ini, JNE berkomitmen untuk terus melakukan inovasi agar dapat selalu memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. Wujud inovasi ini direalisasikan dalam pengembangan di berbagai sektor utama, yaitu: informasi & teknologi, infrastruktur, jaringan, dan sumber daya manusia.
M. Feriadi, Presiden Direktur JNE, menjelaskan pihaknya akan membeli mesin automation cross belt sorter. Dimana pengadaan mesin berteknologi tinggi ini akan dilakukan oleh Damon (perusahaan penyedia alat pendukung operasional logistic dan supply chain yang berpusat di Shanghai.
“Kami berharap, setelah tahap awal berjalan, proses pembangunan Mega Hub ini akan berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Ini komitmen kami memberikan pelayanan sesuai tagline #Connectinghappines,” jelas Feriadi.
Mega Hub JNE akan dibangun di Kedaung Wetan, Neglasari, Tangerang, Banten. Lokasi ini sangat strategi, dekat dengan Bandara lnternasional Soekamo – Hatta, sehingga diharapkan. dapat mempercepat proses mobilitas paket kiriman.
Dibangun diatas tanah seluas 39 ribu meter persegi, bangunan ini memiliki kapabilitas untuk menangani sekitar 30 juta paket per bulan. Sebanding dengan satu juta paket per hari yang berarti 48 ribu paket per jam.