Daerah

Sulap Kawasan Angker Jadi Tempat Ibadah

Dibaca : 231

Tanah Datar, Prokabar- Bagi warga Kecamatan Padang Ganting, Lintaubuo, Lintaubuo Utara, dan Tanah Datar umumnya, termasuk daerah tetangga seperti Sijunjung dan lainnya, keangkeran kawasan Galoga sudah menjadi bahan perbincangan sejak dahulunya, bahkan turun temurun.

Kawasan ini berada di tepi bukit barisan, tidak jauh dari perbatasan Nagari Talu, Kecamatan Lintaubuo, dan Nagari Atar, Kecamatan Padang Ganting. Kawasan ini terdapat aliran sungai Batang Tangkai, dan dikelilingi rimba dikiri kanannya.

Pada era tahun 80an hingga setahun belakangan, sebelum adanya Mushollah Babusalam Al-Atar, kawasan ini masih takut untuk dilalui oleh pengendara. Terutama kawasan yang terdapat jembatannya.

Banyak kisah horor, mistis serta ditemukannya hewan liar dan buas termasuk ular golongan besar dijumpai oleh pengendara dan warga yang melintas. Terlebih pada era tahun 80 hingga awal 2000 an lalu.

Sebelum banyaknya kendaraan seperti saat ini, atau yang memiliki kendaraan masih dapat dihitung dengan jari, banyak sekali cerita yang beredar ditengah masyarakat dan menjadi bahan cerita kala itu di warung dan kedai dan menjadi konsumsi warga secara turun temurun akan keangkeran kawasan itu.

Cerita itu beragam, ada cerita yang pernah bertemu dengan mahkluk halus, ada juga yang bertemu hewan buas dan hewan besar melata. Dari mulut ke mulut cerita itu berkembang, hingga kawasan ini terkenal takut untuk dilalui.

Kawasan atau jalan ini merupakan akses untuk dilalui oleh pengendara dari Daerah Lintau ke Batusangkar, ataupun oleh warga Sijunjung, Dhamasraya ke Batusangkar, ataupun sebaliknya.

Namun, sejak tahun lalu tepatnya sesudah lebaran, kawasan ini sudah dibangun tempat ibadah atau mushollah berukuran 20×10 meter. Sejak bisa dipakai untuk beribadah, banyak warga yang dahulunya takut sekarang merasa lega, bahkan sengaja berhenti di mushollah itu untuk beribadah dan beristirahat.

Pembangunan tempat ibadah itu dibangun secara swadaya oleh warga Atar melalui beberapa pengurus. Dengan modal awal hanya Rp 500 ribu, pembangunan dimulai dengan swadaya dan sumbangan di jalan.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top